Beginilah Cara Mata Berpuasa (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Ahad 12 Aug 2012 04:00 WIB

Mata (ilustrasi) Mata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sesungguhnya, mata pun berpuasa. Dan puasa mata adalah menahan pandangan dari hal-hal yang diharamkan, tidak digunakan untuk kejahatan, dan ditutup rapat dari hal-hal yang dilarang.

Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ’Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. ’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya'." (QS. An-Nur, 30-31).

Dalam sebuah riwayat, Ali pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pandangan, Rasulullah bersabda,"Kendalikan pandanganmu."

Orang yang tidak dapat mengendalikan pandangannya akan tertimpa empat musibah, yaitu;

1. Hatinya akan selalu gundah di setiap tempat, tak ada tempat berpijak yang kokoh baginya, tak ada yang dapat menentramkan hatinya, tak akan ada ketenangan. Ia tertusuk, merintih dan mengeluh karena perbuatan mata sebab pandangan dan tatapannya.

2. Mata yang tidak terkontrol akan melelahkan jiwa. Hal itu disebabkan karena ia kehilangan apa yang dilihat mata sementara ia sendiri tak dapat mencapainya. Akibatnya, jiwanya akan gundah, sedih dan guncang.

Oleh sebab itu, para ulama sering menasehatkan mengenai pandangan ini dalam berbagai karangannya, “Dengan membebaskan pandangan sebebas-bebasnya, nikmatnya ibadah akan hilang, ketaatan tak terasa manis. Maka katakanlah selamat tinggal kepada cahaya iman bila matamu tidak terdidik dan tidak dijaga dari hal-hal haram. Engkau tidak akan mendapatkan nikmatnya iman. Keimanan hanya akan diperoleh dengan mengendalikan pandangan.”

4. Dosa besar sebagai balasan karena mata menodai kehormatan. melanggar batas-batas haram. Seseorang tidak jatuh ke dalam kubang kejahatan kecuali setelah ia membebaskan pandangannya dengan membabi buta. dan kehilangan kontrol atas pandangannya.

Salah seorang salaf bertutur, "Suatu ketika saya gunakan mata untuk berbuat haram. Lalu aku menjadi lupa dengan hafalan Qur'an yang telah aku hafal selama 40 tahun lamanya."

Terpopuler