REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur diprediksi akan memberangkatkan sebanyak 200 ribu pemudik di Lebaran tahun ini. Lonjakan, diprediksi terjadi pada H-3 lebaran yang diperkirakan mencapai 25 ribu pemudik, angka tersebut meningkat dari puncak arus mudik tahun sebelumnya yang juga terjadi pada H-3 sebanyak 22 ribu penumpang.
Sejumlah persiapan telah siap menyambut pemudik sejak H-9. "Diperkirakan meningkat dari tahun sebelumnya," ungkap Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Dwi Basuki, Kamis (9/8).
Menurut Dwi, prediksi peningkatan jumlah pemudik di terminal Kampung Rambutan, tidak terlepas dari berbagai alasan, yakni adanya ketentuan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang tidak menjual tiket berdiri, dan berkurangnya program mudik bareng yang biasa dilakukan sejumlah perusahaan di tahun-tahun sebelumnya. "Peningkatan penumpang, diprediksi di atas lima persen," tambahnya.
Dengan jumlah armada sebanyak 670 unit, di Lebaran tahun lalu, Terminal Kampung Rambutan memberangkatkan sekitar 173 ribu penumpang sejak H-7 hingga H-7. Sebanyak 70 persen di antaranya ke Jawa Barat, seperti Cirebon, Garut, dan Sumedang. Sisanya, tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera.
Dwi menambahkan, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh pihaknya, salah satunya dengan mendirikan posko mudik lebaran dan berbagai razia calo penumpang. "Mulai H-9 kita intensif melakukan razia calo, mereka yang tertangkap akan kita lakukan pembinaan," tambah Dwi. Ia juga mengimbau, calon pemudik agar langsung menuju loket pemesanan tiket yang terbuka 24 jam, serta melapor kepada petugas bila menemui calo yang tidak berseragam.
Terminal Kampung Rambutan, tambah Dwi, juga akan melakukan pemeriksaan sopir bus dan cek urine pada H-7, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dan Dinas Kesehatan. Soal tarif angkutan, ungkap Dwi, tidak ada kenaikan tarif pada angkutan Lebaran di tahun ini masih menggunakan kebijakan tuslah tahun lalu.