Realisasi Penukaran Uang BI Capai Rp 26,6 Triliun

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani

Senin 06 Aug 2012 14:49 WIB

Uang, lambang rizki Foto: REPUBLIKA Uang, lambang rizki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bank Indonesia mencatat realisasi penukaran uang hingga 2 Agustus 2012 mencapai Rp 26,6 triliun. Nilai realisasi tersebut mencapai 30 persen dari proyeksi kebutuhan uang selama selama Ramadan.  

Penukaran uang kecil terealisasi hingga Rp 3,9 triliun atau 47 persen dari proyeksi BI. Sedangkan, penukaran uang besar masih sekitar Rp 22,7 triliun atau 28 persen dari proyeksi selama Ramadan. Sebelumnya, BI memroyeksikan kebutuhan uang tunai Lebaran 2012 mencapai Rp 89,4 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp 81,1 triliun uang pencahan besar dan Rp 8,3 triliun uang pecahan kecil. 

Deputi Gubernur BI, Ronald Waas mengatakan realisasi penukaran uang paling banyak terjadi di wilayah Jabodetabek. Pangsa realisasi penukaran uang di wilayah Jabodetabek mencapai 34 persen dibandingkan seluruh wilayah Indonesia yang mencapai Rp 9 triliun dibandingkan Rp 26,6 triliun.

“Khusus untuk Jabodetabek, realisasi outflow (kebutuhan uang tunai) mencapai Rp 9 triliun terdiri dari uang pecahan kecil Rp 1,2 triliun dan uang pecahan besar Rp 7,8 triliun,“ ujarnya di Jakarta, Senin (6/8). 

Puncak penukaran uang tunai diperkirakan terjadi pada minggu ketiga dan keempat Ramadan. Penukaran tersebut akan dilakukan terutama untuk uang pecahan besar. “BI akan terus memantau dan menyiapkan kebutuhan uang tunai di seluruh kantor BI secara nasional,“ ujarnya.

Pengiriman uang ke seluruh kantor perwakilan BI sendiri telah selesai dilakukan. Penukaran uang di wilayah Jakarta dilayani di sejumlah titik di antaranya di kawasan Monas dan lima stasiun kereta api (Gambir, Tanah Abang, Kota, Jatinegara, dan Senin). Puncak penukaran uang di Monas diperkirakan dalam minggu ketiga Ramadan dengan jumlah penukar hingga 1.000 orang per hari. “BI Jakarta juga memberikan layanan dengan mobil kas keliling ke pasar tradisional dan pasar modern setiap hari dengan dua mobil, “ ujarnya.

Terpopuler