REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Kendati lebaran masih dua pekan lai, namun sejumlah warga asal Jawa Timur yang tinggal di Pulau Bali, mulai meniggalkan pulau yang dikenal dengan sebutan pulau Dewata ini. Umumnya para pemudik yang Ahad (5/8) meninggalkan Bali berkendaraan sepeda motor, ada yang berboncengan, ada pula yang sendirian.
Menurut Sukari, asal Jember, Jawa Timur, dia mudik lebih awal karena ingin dapat enikmati suasana puasa di kampung halamannya. Lagi pula jelas Sukari yang bekerja sebagai mandor bangunan, walau lebaran masih 15 hari lai, namun karena para pekerja bangunan, baik buruh maupun tukangnya, tidak konsentrasi lagi dalam bekerja, dengan kata lain pikiran mereka terbagi.
Di satu sisi mereka harus mengerjakan proyek yang tersisa, sedangkan disisi lain sudah terbayang dengan kampung halaman. "Jadi sekarang ini, anak-anak hanya badannya yang di Bali, tapi pikirannya udah di Jawa. Makanya lebih baik kami liurkan saja," kata Kari.
Sementara itu sepanjang hari kemarin, ratusan kendaraan sepeda motor mulai memenuhi jalanan Denpasar-Gilimanuk. Sebagian besar adalah pemudk yang memang mendahului untuk ke kampung halamannya.
Menurut Rudi Suhartono, pekerja garen di kawasan Kuta, Bali dia memutuskan pulang lebih awal karena volume pekerjaan lai menurun. "Paling-paling lebaran sepekan kaminbaru ke Bali," lagi