Jalur Ciregol Siap Dioperasikan Lagi

Red: Taufik Rachman

Sabtu 04 Aug 2012 17:10 WIB

 Kendaraan menderek truk yang tidak kuat naik saat melintasi jalan amblas di jalur Ciregol, Brebes, Jateng, Rabu (7/3). Jalur utama jurusan Tegal - Purwokerto kembali amblas sedalam 30 - 40 Cm dan panjang 9 meter, akibat pergerakan tanah yang labil Kendaraan menderek truk yang tidak kuat naik saat melintasi jalan amblas di jalur Ciregol, Brebes, Jateng, Rabu (7/3). Jalur utama jurusan Tegal - Purwokerto kembali amblas sedalam 30 - 40 Cm dan panjang 9 meter, akibat pergerakan tanah yang labil

REPUBLIKA.CO.ID,BREBES--Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto mengatakan, jalur Ciregol di ruas jalan nasional Jakarta-Tegal-Purwokerto yang masuk wilayah Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, segera dibuka kembali.

"Kemarin kita lihat, Ciregol sudah diaspal, Senin (6/8) sudah dibuka. Jembatan Kabuyutan juga tanggal 6. Jadi, dua-tiga hari lagi," katanya di Banyumas, Sabtu.

Djoko Murjanto mengatakan hal itu di sela-sela pemantauan kondisi jalan di jalur selatan Jateng dalam rangka persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2012.

Menurut dia, pekerjaan yang paling lama untuk perbaikan Jembatan Kabuyutan di atas Sungai Kabuyutan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, adalah proses pelapisan pelat beton jembatan.

"Pelapisan pelat betonnya kemarin sudah kering, sudah dicek, kekuatannya sudah cukup, tinggal penyelesaian oprit. Mungkin Senin atau Selasa, sudah bisa dibuka," katanya.

Dengan selesainya perbaikan jalur Ciregol dan Jembatan Kabuyutan, kata dia, seluruh ruas jalan utama di jalur pantura dan jalur selatan sudah siap untuk dilalui kendaraan pada masa arus mudik dan balik Lebaran.

Disinggung mengenai pernyataan Gubernur Jateng Bibit Waluyo tentang jalur Ciregol yang tidak bisa dijadikan sebagai jalan permanen, Dirjen mengatakan, pihaknya sependapat dengan pernyataan tersebut.

"Itu pendapat kami yang disepakati Pak Gubernur, karena kondisi tanahnya (kondisi tanah jalur Ciregol, red.) di antara dua sungai besar yang saling menggerus dan tanahnya dari dulu labil," katanya.

Menurut dia, jalur Ciregol yang dibangun pada masa penjajahan Belanda kemungkinan terbuat dari tanah sedimen. Oleh karena itu, kata dia, jalur Ciregol dalam jangka panjang harus diganti dan dicarikan lokasi alternatif.

"Tetapi Pak Bupati (Bupati Brebes Agung Widyantoro, red.) harus menyediakan lahannya. Kalau Pak Bupati tidak bisa menyediakan, kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Jalur Gentong

Sementara itu, ia juga mengatakan, pekerjaan peningkatan kapasitas jalan di tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, juga hampir selesai dan siap melayani arus mudik pada H-10 Lebaran.

"Persoalan Gentong itu, di samping sempit, tanjakan juga. Oleh karena itu, kita cari alternatif di atasnya (pembangunan jalan baru di atas tebing jalan lama, red.), kita tambah kapasitasnya. H-10 sudah siap," katanya.

Menurut dia, saat ini sedang dilakukan pelapisan pada lajur jalan baru maupun jembatan baru yang melintang di atas rel kereta api pada ruas tanjakan Gentong.

Dirjen Bina Marga optimistis kondisi jalan pada Lebaran 2012 lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.