REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kemacetan yang biasa terjadi di kawasan tanjakan Nagreg Kabupaten Bandung dipastikan bergeser ke kawasan Limbangan Kabupaten Garut yang memiliki sejumlah jalur hambatan atau "botle neck."
"Nagreg dipastikan lancar karena dioperasikannya ruas Lingkar Nagreg, namun kemacetan bergeser ke Limbangan. Kondisi itu sudah dalam antisipasi Polda Jabar," kata Kapolda Jabar Irjen (Pol) Putut Eko Bayuseno di Bandung, Sabtu.
Meski demikian, jalur Nagreg yang merupakan lokasi persimbangan kendaraan ke arah Garut, tetap mendapat pengamanan intensif aparat kepolisian pada musim Mudik dan Balik Lebaran 2012.
Faktor hambatan di kawasan Limbangan adalah adanya terminal, pasar serta adanya pertigaan jalan ke arah Garut sehingga terganggu oleh kendaraan yang menyeberang jalan.
Selain di Limbangan, juga di kawasan Pasar Lewo dimana masih terjadi pasar tumpah yang mengakibatkan arus lalu lintas dari dua arah tersendat oleh lalu lalang warga yang beraktivitas berbelanja.
Lokasi lainnya adalah botle neck di kawasan pertigaan dan terminal Malangbong, di samping yang paling rawan adalah di tanjakan Malangbong. "Dari kondisi kesiapan jalan tidak masalah, pengaturan dilakukan dan bila terjadi kepadatan akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas," kata Kapolda.
Untuk mengantisipasi kepadatan di jalur Limbangan - Malangbong, Polda Jabar akan mengoptimalkan penggunaan jalur alternatif via Nagreg - Garut - Singaparna - Tasikmalaya - Ciamis yang relatif lebih sepi.
Sementara itu sejumlah kawasan rumah makan di jalur selatan juga berpoteni menjadi titik kemacetan seperti di kawasan Jamanis dekat Masjid Baiturrahman (Masjid Itje), Ciawi, Malangbong dan di jalur Limbangan.
Polda Jabar juga sudah menyiapkan sejumlah CCTV untuk memantau kawaan rawan kemacetan, termasuk pula di kawasan Nagreg, Limbangan dan Gentong Ciawi.
Sementara itu pengoperasian jalur Lingkar Gentong di Ciawi, akan membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas dimana arus lalu lintas akan dialirkan satu jalur di jalan lama, satu jalur di ruas lingkar Gentong.