REPUBLIKA.CO.ID, Kemudian salah satu peristiwa besar lainnya adalah adalah kemenangan gemilang pada Perang Badar (ghazwah Badr al- Kubra), hari Jumat pagi tanggai 17 Ramadhan tahun 2 H. Terjadinya peperangan ini semula tidak diduga, karena kaum muslimin hanya bermaksud mencegat kafilah dagang Quraisy dari Syam yang dipimpin Abu Sufyan sebagai ganti harta benda mereka yang dirampas di Mekah.
Sementara, kaum kuffar pun semula hanya sekadar ingin pamer kekuatan. Akan tetapi, rupanya Allah SWT menghendaki ghanimah dan kemenangan yang lebih besar bagi kaum muslimin dengan cara dan tindakan yang lebih meyakinkan. Allah SWT meloloskan kafilah dagang Quraisy itu dari usaha pencegatan dan menggantinya dengan peperangan besar yang tidak mereka duga sebelumnya.
Di dalam arisy (semacam kemah), beliau dengan khusyu memanjatkan doa. Menengadahkan kedua telapak tangan beliau ke langit tiada henti. Air mata beliau berderaian. Diantara doa yang beliau ucapkan ialah,
”Ya Allah, kaum Quraisy kini telah datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannya untuk memerangi Engkau dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, tunaikanlah janji kemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah, kalahkanlah mereka esok hari.”
Dalam munajat dan istighatsah itu, bahkan Nabi SAW sampai tidak menyadari kalau selendangnya jatuh. Abu Bakar yang berada di sebelahnya memakaikan selendang itu kembali. Sepanjang malam itu, beliau tiada henti-hentinya bermunajat dan beristighatsah.
Karena merasa iba, Abu Bakar berusaha menenangkan hati Nabi SAW dan memberanikan diri berkata, "Cukup ya Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT pasti akan menunaikan janji-Nya yang telah diberikan kepadamu."
Pada pagi hari Jumat itu, kaum muslimin yang hadir tanpa persiapan dan tanpa dukungan sarana yang baik temyata mampu melibas musuh yang dari segi jumlah, persenjataan, logistik, dan kemampuan lebih dari tiga kali lipat di atasnya.
Allah SWT berfirman, "Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah...." (QS. Ali Imran: 123).