REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengiriman uang dengan menggunakan wesel pos instan cukup diminati warga di daerah yang jarang terdapat mesin anjungan tunai dari bank (ATM). Wesel pos yang diluncurkan PT Pos Indonesia, menurut pegawai Kantor Pos Kota Tua, Wiwit, terjamin keamanannya.
Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima wesel pos yang diluncurkan pada 2009 ini. Keduanya harus memiliki telepon selular untuk mendapatkan nomor PIN. Selain itu pula si penerima harus menunjukkan kartu identitas ketika mengambil uang.
Untuk mengambil uang pun dapat dilakukan di kantor pos yang diinginkan oleh si penerima. Pengirim pun tidak perlu khawatir jika tiba-tiba kehilangan telepon selular, tetapi uang kiriman belum diambil. Si pengirim dapat membatalkan pengiriman uang melalui petugas di kantor pos terdekat.
Penggunaan wesel pos instan tidak secara gratis. Biaya administrasi dibebankan kepada si pengirim. Untuk pengiriman uang hingga Rp 200 ribu, biaya yang dibebankan sebesar Rp 15 ribu. Untuk Rp 201 ribu - Rp 5 juta, biaya administrasinya sebesar Rp 27 ribu.
Untuk pengiriman uang Rp 5.001.000 - Rp 10 juta, biayanya mencapai Rp 30 ribu, dan untuk Rp 10.001.000 - Rp 20 juta sebesar Rp 35 ribu. Tidak ada jumlah minimal pengiriman. Namun jumlah maksimal pengiriman menggunakan wesel pos instan hanya Rp 20 juta saja.