Roza Khushaee, Tradisi Anak Pakistan Saat Ramadhan, Apa Itu?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Kamis 02 Aug 2012 16:48 WIB

Anak-anak muslim di Pakistan Foto: cbsn Anak-anak muslim di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Merayakan pesta ulang tahun atau naik kelas sudah menjadi hal biasa. Sementara di Paskitan, ada perayaan istimewa bila seorang anak pertama kali berhasil melaksanakan puasa sehari penuh dan dirayakan.

Roza Kushaee, demikian nama perayaan itu, adalah tradisi unik yang dirayakan secara luas di seluruh Pakistan selama Ramadhan. Roza Khushaee dirayakan dengan cara berbeda tergantung dari kondisi ekonomi dan sosial wilayah tertentu.

Di kota besar misalnya, semua anggota keluarga, kerabat, dan sahabat berkumpul. Mereka merayakan, tetapi tak sekedar merayakan melainkan ada suntikan motivasi guna mendorong anak untuk terus berpuasa selama sebulah penuh.

Pada perayaan itu, para undangan membawa karangan bunga dan hadiah setelah berkumpul tepat ketika shalat Ashar. Sebagian besar Roza Khushaee berlangung di rumah, namun bagi warga kaya menggelar perayaan itu di hotel atau restoran.

Mereka yang datang, menggenakan pakaian shalwar kameez, baju gamis berwarna putih. Bagi anak-anak laki, mereka menutupi kepala dengan peci putih. Sementara, anak perempuan mengenakan jilbab yang dikenal dengan nama Dupatta.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran. Selanjutnya, para orang tua memberikan hadiah kepada anak-anak mereka sebagai bentuk tanda penghormatan. Seiring meluasnya tradisi, tidak ada aturan khusus soal hadiah. Bentuknya bisa beragam. Akantetapi, bagi warga kaya jelas hadiahnya berupa barang mahal.

Saadia Qasmi, pengacara lokal yang menghadiri perayaan anaknya Unas, 10 tahun, menilai tradisi ini merupakan pengalaman sekali seumur hidup. Kenangan ini akan tetap bersama anak-anak hingga mereka dewasa.

"Saya pikir, perlu bagi para orang tua untuk memberikan apresiasi atas keberhasilan anak-anak menjalani ibadah puasa," kata dia seperti dikutip onislam.net, Kamis (2/8). Menurut Qasmi,  apresiasi itu akan memotivasi anak-anak yang belum berpuasa untuk segera menjalani ibadah puasa.

Sementara itu, perayaan Roza Khushaee di desa cenderung berlangsung sederhana. Masyarakat desa Khyber Pakhtunkhuwa, provinsi Balochistan misalnya, menggelar Roza Khushaee di masjid-masjid atau rumah. Sesuai tradisi, bagi anak laki-laki Roza Khushaee digelar di masjid sedangkan anak perempuan digelar di  rumah.

Bagi warga desa, Roza Kushaee merupakan perayaan bergengsi di desa. Sebab, hadir dalam perayaan itu keluarga besar dan pemuka masyarakat. Anak-anak yang berhasil melaksanakan puasa pertama diperlakukan bak artis ibukota.

Dengan mengenakan pakaian baru, mereka begitu percaya diri membaca ayat-ayat suci Alquran. Selanjutnya, imam masjid memberikan nasihat kepada mereka dan anak-anak lainnya untuk segera melaksanakan ibadah puasa.

Meski terbilang bergengsi, warga desa tetap menjaga kesederhanaan guna menghindari kesan pamer. Mereka melakukan itu dengan harapan anak-anak mereka juga menanamkan kesederhanaan kelak ketika mereka menjadi orang tua. "Puasa adalah negasi dari kesederhanaan, karena itu kita harus menghindari apa yang tidak disukai Allah SWT," papar Ashoor Khan, seorang dokter.

Terpopuler