Penindakan THM Nakal di Bogor Dinilai Belum Maksimal

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Hazliansyah

Senin 30 Jul 2012 14:42 WIB

Seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pemeriksaan ruangan sebuah panti pijat terkait kelengkapan izin tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) di Kawasan Ngagel Jaya, Surabaya, Jatim, Selasa (14/2). Sebanyak tujuh tempat RHU yang t Foto: Antara Seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pemeriksaan ruangan sebuah panti pijat terkait kelengkapan izin tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) di Kawasan Ngagel Jaya, Surabaya, Jatim, Selasa (14/2). Sebanyak tujuh tempat RHU yang t

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memasuki minggu kedua puasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dinilai belum maksimal dalam menjalani penutupan Tempat Hiburan Malam (THM). Hal ini disampaikan Fachrudin Sukarno, ketua Keluarga Muslim Bogor (KMB).

Selaku pimpinan satu diantara organisasi islam terbesar di Bogor, ia mengapreasiasi kebijakan yang diterapkan Pemkot Bogor. Hanya saja, belum dua minggu bulan puasa berjalan, beberapa THM seperti tempat karaoke kedapatan beroperasi saat di Sweeping Satpol PP kota Bogor.

Menurutnya, itu merupakan bukti bahwa para pengusaha tidak menghormati aturan yang telah diberlakukan.

“Jangan hanya peringatan, berikan juga sanksi. Sebaiknya jangan ada lagi THM yang berani coba-coba buka,” ujarnya pada Republika (30/7) siang.

 

Oleh karena itu, ia berharap agar Pemkot Bogor --dalam hal ini Satpol PP-- berani mengambil tindakan tegas. Pasalnya tindakan para pengelola THM tersebut dianggap merusak kesucian bulan Ramadhan di kota Bogor.

“Lewat ketegasan Pemkot, Pekat (Penyakit Masyarakat) akan lebih mudah dihilangkan, semoga kedepan tidak terdengar lagi ada THM buka,” harapnya.

Ia sendiri mengharapkan seluruh THM di kota Bogor ditutup. Bahkan bila memunginkan, THM di kota Bogor juga tutup diluar bulan suci Ramadhan.

“Ini kan sesuai dengan wacana wali kota yang menginginkan Bogor jadi kota Halal, jadi ya bukan di bulan suci saja harusnya,” ucapnya.

Terpopuler