Digulirkan, Program Mushalla Para Pencari Tuhan

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Heri Ruslan

Ahad 29 Jul 2012 22:56 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, ‘’Nanti malam bakal luber jamaah mushola kita,’’ kata Ramiah penuh senyum usai menerima bantuan sound system dan limar (listrik mandiri rakyat) dari Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Da’wah H Ade Salamun, Jumat (27/7).

Ketua Pengurus Mushola Al Ikhlas itu menuturkan, selama ini belum banyak warga yang tahu keberadaan rumah ibadah yang terletak di Dusun Bukit Indah, Desa Bukit Raya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Selama ini Mushola Al Ikhlas belum dilengkapi pengeras suara dan penerangan yang memadai. Sedangkan rumah warga yang umumnya kaum transmigran, saling berjauhan.

Walhasil, dari 50 keluarga penduduk setempat, hanya belasan yang aktif di mushola berukuran 4 x 6 meter tersebut. ‘’Insya Allah, dengan toa dan listrik bertenaga aki ini, warga akan tertarik datang ke mushola,’’ tandas Ramiah, warga suku Gorontalo, didampingi sejumlah pengurus, santri TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), dan jamaah Al Ikhlas.

Ade Salamun menuturkan, bantuan sound system dan limar itu berasal dari Masjid As Sajadah Perumahan Villa Melati Mas, Serpong, Tangerang Selatan. ‘’Bantuan fasilitas rumah ibadah di pedalaman ini merupakan bagian dari Program Mushola Para Pencari Tuhan,’’ kata Ade menjelaskan kepada Republika Ahad (29/7).

Menurut Ade, banyak rumah ibadah di berbagai pelosok nusantara yang kondisinya mengenaskan. Ini berdasarkan laporan para da’i Dewan Da’wah yang mengabdi di berbagai pedalaman Tanah Air. Ia mencontohkan, ada masjid yang jadi tempat penjagalan babi di Sikakap, Mentawai; Ada mushola yang mirip kandang kambing di Kupang.

''Banyak juga yang belum memiliki sumber air untuk wudhu, atau penerangan yang mencukupi. Padahal, warga setempat sedang getol ‘’mencari Tuhan’’ setelah dibina para da’i,'' jelas Ade. Maka, terpasangnya limar disambut riang gembira jamaah Mushola Dusun Karya Bakti, Desa Sukamulya, Wonosari.

Kardisau’an, guru mengaji di mushola tersebut, menuturkan, mushola yang seluruhnya dibuat dari bambu dan beratap daun aren itu didirikan jelang Ramadhan 2012. ‘’Warga dusun sini ada 50-an keluarga transmigran, belum punya masjid atau mushola. Kalau ke masjid dusun tetangga, jaraknya jauh dan jalanannya parah. Maka kami buat mushola dari bambu ini sebagai rumah ibadah darurat. Yang penting bisa untuk shalat, ngaji, dan tarawih.’’

Belakangan, mushala bambu itu malah jadi masjid. ‘’Dua Jum’at terakhir, hujan deras turun. Kami tak bisa ke masjid dusun sebelah, maka kami Jumatan di mushalla ini. Jadilah ini masjid,’’ kata guru ngaji beranak satu itu.

Dengan dukungan dari Yayasan Baitul Mal BRI, LAZIS Dewan Da’wah juga membenahi Masjid Al Mukarramah di Dusun Pos Pasar, Desa Dimito, Wonosari. Ny Erina, Kepala Dusun Pos Pasar, langsung memimpin panitia rehab masjid.

Camat Wonosari, Riton Nusu, sangat bersyukur sebagian dari 14 desa di wilayahnya mendapat bantuan program Dewan Da’wah. ‘’Alhamdulillah, berkat perjuangan Ustadz Haji Mawardi, program Dewan Da’wah sampai kemari,’’ katanya menyebut peran da’i Dewan Da’wah di sana.

LAZIS Dewan Da’wah mengajak kaum muslimin untuk mendukung Program Mushola Para Pencari Tuhan. Dengan donasi Rp 1,5 juta, satu unit limar kiriman Anda bakal menerangi Rumah Allah di pedalaman Nusantara. Dan dengan donasi rehab mushalla Rp 20 juta, Anda akan menegakkan sebuah rumah ibadah darurat sekaligus memberinya nama sesuai keinginan Anda.

Untuk informasi dan berinvestasi akhirat dalam program ini, silakan mampir ke Kantor LAZIS Dewan Da’wah di Gedung Menara Da’wah Jl Kramat Raya 45 Jakarta, Telp (021) 31901233; Fax (021) 3903291. Atau silakan SMS ke nomor 085216046989.