Aturan Busana Ramadhan bagi Non-Muslim Picu Polemik di Abu Dhabi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Senin 23 Jul 2012 19:00 WIB

Suasana di salah satu sudut kota Abu Dhabi Foto: volvogroupatvolvooceanrace.com Suasana di salah satu sudut kota Abu Dhabi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI - Otoritas Turisme dan Budaya Abu Dhabi mendesak pengunjung non-Muslim untuk berpakaian konservatif di siang hari. Dalam aturan itu disebutkan, rok mini, celana ketat, dan atasan berpotongan rendah adalah busana yang harus dihindari di depan umum.

Pakaian renang hanya diperkenankan di pantai yang berada dalam manajemen hotel. "Tetapi wisatawan harus menggunakan akal sehat dalam memilih pakaian renang untuk pantai publik," kata seorang juru bicara Otoritas, Safiya Darweesh Al Qubaisi.

Otoritas juga telah meminta agar penumpang berhati-hati ketika berhadapan dengan sopir taksi. Mereka juga diimbau untuk tidak minum, makan, atau merokok di depan umum.

"Anda dapat makan dan minum dalam privasi di kamar sendiri tapi tolong jangan menawarkan makanan atau minuman untuk seorang Muslim selama bulan ini," katanya.

Aturan baru ini, mengundang polemik hingga ke jagat maya. Netter negeri itu memprotes tidak seharusnya otoritas mengatur hingga kepada cara berpakaian non-Muslim dan turis asing. "Bagaimanapun mereka adalah tamu," tulis seorang blogger.

Terpopuler