Menhub Soroti Nagreg, Kurang Penerangan Jalan

Red: Taufik Rachman

Senin 23 Jul 2012 18:58 WIB

Suasana pemandangan perbukitan di Jalan Lingkar Nagreg, dinikmati sejumlah pemudik dengan beristirahat sambil mengkonsumsi perbekalan mereka. (Republika/Aditya) Suasana pemandangan perbukitan di Jalan Lingkar Nagreg, dinikmati sejumlah pemudik dengan beristirahat sambil mengkonsumsi perbekalan mereka. (Republika/Aditya)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengemukakan bahwa persoalan yang masih menerpa jalur lingkar Nagrek dalam rangka menghadapi masa mudik Lebaran 2012 adalah kurangnya penerangan dan rambu jalan.

"Penerangan sudah terpasang namun belum dialiri listrik," kata EE Mangindaan dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Mangindaan, persoalan yang harus segera diselesaikan di jalur lingkar Nagrek adalah kurangnya penerangan jalan dan rambu-rambu lalu lintas di sekitar jalur tersebut.

Untuk itu, ia mengutarakan harapannya agar pihak dinas perhubungan dan dinas pekerjaan umum setempat untuk segera menyelesaikan penerangan sebelum arus mudik lebaran tiba.

Sebagaimana diketahui, Menhub bersama-sama Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada Senin (23/7) ini meninjau jalur lingkar Nagrek hingga pertigaan Malangbong (pertemuan antara kota Garut, Sumedang, dan Tasikmalaya) dalam rangka kesiapan angkutan lebaran 2012.

Mangindaan menerangkan bahwa pada lebaran 2011 di saat pembangunan jalur lingkar Nagrek belum selesai, di beberapa titik mengalami kemacetan.

"Sekarang, jalur lingkar Nagrek bisa dikatakan sudah selesai. Ada kemajuan yang signifikan, sehingga pada arus mudik lebaran nanti dimana akan diberlakukan lajur dengan sistem satu arah tidak ada lagi masalah kemacetan," katanya.

Mengenai kemungkinan adanya bahaya longsor, Menhub menyatakan bahwa untuk mengantisipasi longsor, pihaknya telah menyiapkan petugas dari kepolisian, dinas perhubungan, dinas kesehatan, dan SAR.

Selain meninjau jalaur Nagrek, Menhub juga meninjau pembangunan jalan alternatif di daerah Gentong, Tasikmalaya, yang nantinya akan digunakan untuk lajur satu arah dari Tasikmalaya menuju Garut dan Bandung.

Sedangkan arah sebaliknya dari Bandung dan Garut menuju Tasikmalaya menggunakan jalur yang lama.

Terpopuler