REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Menteri Koordinator Perekonomian RI, Hatta Rajasa, menyatakan, sistem kapitalisme barat terbukti tidak dapat mensejahterakan perekonomian dunia. Menurutnya, negara-negara yang tumbang dalam krisis adalah negara yang menerapkan sistem tersebut.
Pada 1961, Bank Dunia mengukur 101 negara di dunia yang dalam 3 dekade ke depan jadi bangsa yang maju. Tapi nyatanya, hanya 11 negara yang bertahan hingga saat ini. Hal ini, jelas Hatta, karena negara-negara itu percaya pada sistem kapitalusme.
"Mengapa negara di dunia tidak mampu mengangkat derajat bangsanya dan terkena krisis? Saya meyakini ada faktor eksternal, yakni adanya ketidakadilan dalam tataran ekonomi global dari sistem kapitalisme tersebut,"katanya saat ceramah tarawih di Masjid Salman ITB, Bandung, Ahad (22/7).
Sementara faktor internal, lanjutnya, adalah kegagalan negara dalam membangun infrastruktur, kegagalan dalam membangun agrikultural dan kegagalan dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin.
Sementara Islam, ekonomi identik dengan keadilan. Itulah mengapa, jelas Hatta, perekonomian berbasis syariah Islam kini diminati dan berkembang di negara seperti Inggris, Hongkong dan Cina.
"Dunia sedang mencari ekonomi yang sustainable dan berimbang. Dalam islam itu sudah ada. Saya tidak percaya dengan ekonomi yang bebas. Kita harus terbuka dan mempersiapkan SDM, infrastruktur dan agrikultural Indonesia,"jelasnya.
Kedepan, umat Islam harus meningkatkan kualitasnya agar terjadi perubahan ke arah positif baik dalam budaya dan teknologi.