Ramadhan Tiba, Pesanan Busana Muslim Melonjak

Red: Chairul Akhmad

Sabtu 21 Jul 2012 19:35 WIB

Salah satu toko busana Muslim (ilustrasi). Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Salah satu toko busana Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sejumlah perajin busana Muslim di Desa Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku pesanan dari Kalimantan dan Sumatera memasuki bulan Ramadhan 1433 Hijriyah masih tetap tinggi terutama jenis pakaian anak-anak.

Bah Syurif, seorang perajin busana Muslim, mengatakan pesanan berbagai jenis busana Muslim sebelum dan memasuki bulan Ramadhan 1433 Hijriyah kiriman untuk Kalimantan dan Sumatera masih tetap tinggi, sehingga produksi terus ditingkatkan.

"Permintaan aneka busana Muslim tujuan luar Jawa setiap jelang lebaran meningkat. Sehingga perajin harus mempersiapkan barang tiga bulan sebelum Ramadhan supaya terpenuhi, karena produksi saat ini kurang maksimal," jelas Surif, Sabtu, (21/7).

Motif dan corak kreasi perajin di Desa Perbutulan, kata Syurif, cukup diminati oleh konsumen dari Kalimantan, Sumatera, Irian, Ambon, dan Kupang. Selain itu, harganya terjangkau dengan kualitas cukup baik.

Harga busana Muslim produksi Cirebon bervariasi, mulai dari satu kodi Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta, tergantung bahan dan corak bordir pakaian tersebut. Jelang lebaran terjadi kenaikan harga, namun masih wajar sekitar 20 sampai 30 persen.

Sementara itu, Daryanto, perajin lain, mengatakan pesanan busana Muslim tujuan Kalimantan dan Sumatera setiap bulan puasa dan lebaran meningkat. Sehingga usahanya tetap berjalan meski harus pandai menciptakan dan mengambangkan motif baru, supaya tetap diminati oleh pembeli.

Produksi busana Muslim di Cirebon mudah memasarkannya, kata dia, karena Pantura memilik pasar nasional di Desa Tegal Gubug Arjawinangun. Pembeli dari Kalimantan, Sumatera, Bali, mendatangi pasar tersebut.

Terpopuler