Penjual Santapan Berbuka Marak, Muslim Denpasar Terbantu

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Sabtu 21 Jul 2012 11:40 WIB

Muslim di Bali sedang bersiap untuk berbuka puasa Foto: Antara Muslim di Bali sedang bersiap untuk berbuka puasa

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Meski minoritas, umat muslim di Bali tidak terlalu kesulitan mencari santapan berbuka. Mereka terbantu oleh para penjual makanan untuk buka puasa yang tersebar di tempat-tempat tertentu.

"Tidak seperti di daerah lain, penjualan makanan untuk buka puasa di Bali hanya tersebar di daerah tertentu dan itu sangat membantu umat Islam," kata pengamat budaya Islam di Bali, Prof Dr Ibrahim R, di Denpasar, Sabtu (21/7).

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Udayana (Unud) Denpasar itu menuturkan bahwa pedagang yang menyediakan aneka jenis makanan berbuka puasa itu baru ditemui dalam beberapa tahun belakangan ini. "Sebelumnya pedagang makanan khusus buka puasa itu tidak ada, biasa-biasa saja, namun dua-tiga tahun terakhir mudah ditemui di beberapa lokasi," kata Ketua Satuan Pengawas Internal Unud itu.

Pedagang itu lebih banyak menyediakan beragam jenis makanan yang dikemas sedemikian rupa, seperti kolak, sayur, dan lauk-pauk. "Semua jenis makanan keperluan buka puasa itu sudah dalam kondisi terbungkus dengan harga yang sudah ditetapkan sehingga konsumen tinggal memilih," kata Ibrahim yang turut menggagas lahirkan program Pascasarjana (S-2) Universitas Mahendrata Denpasar.

Dengan demikian umat muslim yang datang dari berbagai daerah di Indonesia yang kini menetap di Kota Denpasar tidak kesulitan untuk mendapatkan makanan keperluan buka puasa, ujar Prof Ibrahim.

Ia melihat dalam makanan berbuka puasa yang disediakan para pedagang di pinggir jalan strategis itu kebanyakan berupa kolek dalam berbagai rasa yang mengutamakan rasa manis. "Sedangkan jenis makanan lainnya malah seperti daerah lainnya di Indonesia. "Karena memang tidak begitu banyak jenis makanan khas Bali yang bisa dijadikan untuk berbuka puasa," Prof Ibrahim.

Terpopuler