REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua hari jelang Ramadhan, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) kembali gencar melakukan pemblokiran situs berkonten porno. Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring mengatakan, pihaknya bakal meningkatkan pemblokiran situs porno.
"Pemblokiran situs porno kembali kita tingkatkan. Bukan karena hanya memasuki Ramadhan, tetapi juga akan kita gencarkan sepanjang waktu," kata Tifatul usai memimpin rapat soal evaluasi pemblokiran konten negatif dengan penyelenggara jasa internet (ISP), di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Rabu (18/7).
Menurut Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, secara umum situs yang berkonten negatif seperti pornografi dan situs illegal sudah ditutup. "Setidaknya sudah sekitar satu juta situs negatif kita blokir. Hampir seluruhnya merupakan situs yang berasal dari luar negeri," ujarnya.
Pemblokiran dilakukan dengan mencari sendiri situs, maupun berdasarkan laporan dari masyarakat. Ia menambahkan, dalam rangka menjalankan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 11 Tahun 2008, dan UU Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999. Pemerintah wajib memblokir situs-situs negatif yang terbukti menganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. "Kita harus meyakinkan masyarakat bahwa konten porno harus diblokir," ujarnya.
Meski begitu, mantan Presiden PKS itu menuturkan, masih sulit membebaskan Indonesia bersih dari situs-situs bertendensi negatif karena saat ini terdapat sekitar dua miliar situs di seluruh dunia. Selain jumlahnya yang sangat banyak, pengelola situs porno sering mengubah nama dan membuat samaran-samaran situs.
"Kita tidak mungkin cek satu per satu. Makanya kita berharap masyarakat pro aktif melaporkan kepada Kemkominfo jika menemukan link situs negatif," kata Tifatul mengakhiri.