Din Syamsuddin: Perbedaan Awal Ramadhan jangan Dibesar-besarkan

Red: Hazliansyah

Rabu 18 Jul 2012 16:38 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Foto: Republika/Agung Supri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin berharap agar masyakarat beribadah dengan keyakinannya masing-masing. Sehingga, kemungkinan adanya perbedaan awal Ramadhan tidak perlu dibesar-besarkan.

"Perbedaan mengawali Ramadhan tidak perlu dibesar-besarkan, karena itu wilayah keyakinan, maka gunakanlah ibadat sesuai dengan keyakinan," kata Din Syamsuddin, usai sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu.

Dia juga mengimbau kepada seluruh Umat Islam untuk memaknai bulan Ramadhan sebagai bulan latihan, baik untuk penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) maupun untuk pengembangan kualitas kejiwaan.

"Inilah yang paling penting, jadi betul-betul bukan sebagai kerutinan, bukan sebagai kerutinan setiap tahun, tapi betul-betul dijadikan sebagai bulan pelatihan," ujarnya.

Terkait ajakan pemerintah kepada Muhammadiyah untuk mengikuti sidang isbat penentuan bulan Ramadhan, Din Syamsudin justru menyatakan pemerintah tidak perlu isbat.

"Untuk kali ini seharusnya pemerintah tidak perlu melakukan isbath, karena bulan belum dua derajat. Padahal, kan dia (pemerintah) patok minimal dua derajat," ucap Din Syamsudin.

Seperti diketahui bahwa Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat penetapan awal ramadhan 1433H pada Kamis (19/7) di auditorium Kemenag yang akan dihadiri oleh semua ahli hisab dan rukyat serta perwakilan ormas Islam juga turut diundang.

Terpopuler