Usai Lebaran, Ramai-Ramai Gadaikan Emas

Red: cr01

Kamis 08 Sep 2011 21:18 WIB

Seorang petugas mencuci perhiasan emas putih (ilustrasi). Foto: Republika/Wihdan Hidayat Seorang petugas mencuci perhiasan emas putih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, banyak yang menggadaikan emas usai lebaran, sehingga membuat omzet Perum Pegadaian daerah itu naik sampai 30 persen.

Manajer Operasi dan Pengembangan Perum Pegadaian Kantor Wilayah IV Palembang, Hendra Hermawanto, mengatakan setelah lebaran aktivitas pegadaian meningkat sampai 30 persen. Sebagian besar, yaitu 90 persen perhiasan emas yang mereka terima untuk digadaikan.

"Peningkatan warga yang menggadaikan perhiasan usai lebaran itu lazim terjadi setiap tahun. Sebagian warga menebus perhiasan atau barang yang mereka gadaikan sebelum lebaran untuk keperluan berlebaran, dan kembali menggadaikan barang setelah Idul Fitri," kata Hendra.

Ia menyatakan, selama tahun 2011 Pegadaian Wilayah IV Palembang yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu serta Bangka Belitung menargetkan omzet gadai Rp 2,6 triliun, tetapi baru terealisasi 65 persen atau sekitar Rp 1,7 triliun. Meskipun belum mencapai target, pihaknya optimistis realisasi omzet dapat memenuhi target tersebut.

Mariam (55), warga Palembang, mengaku memilih menggadaikan perhiasan emasnya ketimbang menjual. "Saya lebih baik menggadaikan cincin dan kalung emas untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang mendesak," ujarnya.

Menurut dia, kebutuhan setelah lebaran cukup banyak, sedangkan dana yang ada sudah banyak tersedot untuk memenuhi keperluan selama berlebaran. Karena itu, untuk mendapatkan uang dengan mudah, dia harus menggadaikan barang yang bisa ditebus paling lambat dua bulan ini.

Terpopuler