REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Prediksi arus lalu lintas akan mulai menurun pada H+5 lebaran atau pada Senin (5/9) ternyata meleset. Arus balik pada hari kelima lebaran tersebut justru masih mengalami kemacetan di jalur Tasikmalaya dan Garut menuju Bandung.
Titik-titik kemacetan masih terjadi di Rajapolah, Gentong, dan Malangbong. Untuk mengurai kemacetan, Polresta Tasikmalaya dan Polres Garut mengerahkan sejumlah personel ke titik-titik kemacetan tersebut.
Menurut Kasat Lantas Polresta Tasikmalaya, AKP Ricko, kepadatan arus lalu lintas masih terjadi mulai di Rajapolah. Kepadatan tersebut, imbuh dia, terjadi mulai pukul 08.00 WIB. Pada Ahad malam, imbuh dia, juga terjadi kepadatan yang signifikan sehingga arus dari Tasikmalaya menuju Bandung dialihkan ke jalur Singaparna, Salawu, dan Garut. ‘’Kita mengurai kemacetan dengan mengalihkan arus lalu lintas dari Tasikmalaya ke arah Singaparna,’’ujar dia.
Dialihkannya arus lalu lintas tersebut berdampak di Garut. Setelah lepas dari pusat wisata Cipanas, kepadatan mulai terjadi. Kendaraan dari Garut menuju Bandung mengantre mulai dari Leles hingga Kadungora sepanjang 10 kilometer. Antrean terjadi karena adanya aktifitas pasar dan pedagang oleh-oleh di pinggir jalan. ‘’Selain itu ada perlintasan kereta api di Kadungora,’’kata Kasat Lantas Polres Garut, AKP Malik Gozali kepada Republika.
Setelah melewati pintu perlintasan kereta api di Kadungora, arus lalu lintas kembali lancar hingga Nagreg. Demikian pula dari Nagreg hingga Cileunyi arus lalu lintas berjalan lancar. Hanya saja penumpukan kendaraan terjadi saat memasuki pintu tol Cileunyi.
Sementara itu, sejumlah sopir bus umum jurusan Pangandaran bandung, ciamis-Bandung, dan Tasikmalaya-Bandung mengeluhkan kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan menuju Bandung, khususnya di Rajapolah, Gentong, Malangbong hingga Lewo, serta Limbangan. ‘’Bus dari Pangandaran-Bandung ditempuh 15 jam. Biasanya kalau hari normal hanya tujuh jam,’’kata Kepala Terminal Cicaheum, Jujun Juanda.