Sehari Setelah Lebaran, Warga Kesulitan Mendapatkan Bahan Pangan

Rep: Eko Widiyanto/ Red: cr01

Kamis 01 Sep 2011 20:06 WIB

Pasar yang biasanya ramai, kini masih sepi (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Pasar yang biasanya ramai, kini masih sepi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Dua hari setelah lebaran Muhammadiyah atau sehari setelah hari lebaran yang ditetapkan pemerintah, aktivitas ekonomi di Kabupaten Banyumas masih belum berjalan.

Pasar-pasar masih sepi, sementara toko atau kios-kios masih tutup. Akibatnya, Warga di Kabupaten Banyumas kesulitan mendapatkan bahan pangan. "'Kami sekeluarga terpaksa makan seadanya. Untung saja di rumah masih ada terasi, cabe dan tempe. Lumayan bisa makan pakai tempe dan sambal,'' ujar Wati (37), warga Kranji, Purwokerto, Kamis (1/9).

Dia mengaku sudah mencari bahan pangan dan lauk mulai dari warung-warung yang biasa menjual sayuran ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wage atau Pasar Manis Purwokerto. Namun di semua pasar itu, belum ada pedagang yang berjualan.

Hal serupa juga dialami Dasiwen (48), yang tinggal di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Menurutnya, warung-warung sayur dan pasar di kecamatan juga belum ada pedagang yang beraktivitas. ''Untung saya tinggal di desa. Tadi saya petik daun pepaya dan membuat sambel untuk makan sehari,'' katanya.

Menurut Wati, penetapan waktu lebaran yang tidak jelas pada tahun ini, menyebabkan aktivitas ekonomi warga berhenti terlalu lama. Paling tidak, tiga hari sejak Selasa (30/8) hingga Kamis (1/9), tidak ada aktivitas ekonomi di pasar-pasar.

Dia menyebutkan, pada tahun-tahun sebelumnya, aktivitas ekonomi tidak berhenti selama dua hari. Dengan demikian, masyarakat tidak terlalu merasakan dampaknya. ''Pada hari pertama lebaran, warga biasanya akan makan dengan lauk makanan istimewa yang telah disiapkan seperti opor atau makanan daging lainnya. Demikian juga pada hari kedua lebaran, warga masih bisa makan dengan lauk makan yang tersisa,'' jelasnya.

Kemudian pada hari ketiga setelah lebaran, biasanya warung-warung penjual sayur atau pasar-pasar sudah beraktivitas. Namun karena penetapan waktu lebaran mengalami perubahan, warga akhirnya kesulitan dalam mengatur kebutuhan makan keluarga.

Terpopuler