Perkiraan Arus Balik Terjadi pada Akhir Pekan

Rep: C08/ Red: Didi Purwadi

Rabu 31 Aug 2011 10:41 WIB

Pemudik naik motor meningkat. Foto: Antara/Jessica Wuysang Pemudik naik motor meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -Puncak arus balik pemudik menuju Jakarta diperkirakan terjadi pada akhir pekan ini. Arus balik diperkirakan terus meningkat hingga Ahad (4/9).

"Mulai pagi hingga sore," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Royke Lumowa, seusai acara halal bihalal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (31/8). Menurutnya, puncak mudik akan meningkat pada akhir pekan. Itu karena cuti masa kerja sudah berakhir. Banyak pegawai yang sudah harus memulai kerja pada Senin (5/9).

Royke mengatakan, gelar Operasi Ketupat Jaya untuk memantau pemudik masih terus dilaksanakan hingga H+7 Lebaran. Petugas kepolisian, kata dia, akan tetap disiagakan di pos-pos pengamanan dan pelayanan untuk melakukan pemantauan arus balik. Terutama, menurutnya, pada lokasi check point di Kedungwaringin, Bekasi dan Citra Raya, Tangerang.

Selama operasi itu, kata Royke, polisi tetap melakukan penindakan bagi pemudik yang melakukan pelanggaran. Salah satunya bagi kendaraan roda dua masih dominan digunakan para pemudik. Ia mengatakan, para pengguna motor yang melebihi kapasitas akan tetap dilakukan penindakan. "Bisa kita tilang," ujarnya.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama H-7 hingga H-1 Lebaran, tercatat ada 15.044 penindakan berupa tilang bagi para pelanggar. Selama tujuh hari Operasi Ketupat Jaya itu, polisi juga menegur sekitar 7.637 pengendara kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Kepala Posko Operasi Ketupat Jaya, Kompol Herman Ruswandi, mengatakan, penindakan dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selama tujuh hari operasi, tercatat ada 126 kecelakaan yang mengakibatkan 19 korban meninggal dunia.

Dari sejumlah kecelakaan lalu lintas itu, juga mengakibatkan 51 orang mengalami luka berat dan 88 orang luka ringan. Herman mengatakan, penyebab fatalitas kecelakaan ini harus diantisipasi sehingga korban dapat berkurang. Untuk itu, katanya, polisi tetap melakukan penindakan. "Jika sudah membahayakan, ditindak dan ditilang," katanya.

Terpopuler