Jalur Jadi Satu Arah, Pedagang Protes

Rep: Friska Yolandha/ Red: cr01

Ahad 28 Aug 2011 21:54 WIB

Jalan lingkar Nagrek arah Garut-Tasik menuju Bandung. Foto: Republika/Rahmat Santosa Basarah Jalan lingkar Nagrek arah Garut-Tasik menuju Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG – Selesainya jalan lingkar Nagreg tidak membawa berkah bagi semua orang. Bagi para pedagang di wilayah Pamucatan justru menjadi sebuah mimpi buruk. Pasalnya dengan diberlakukannya sistem satu arah ini mengurangi pendapatan mereka. Atas kerugian ini pedagang setempat berniat melakukan aksi unjuk rasa pada malam takbiran.

Nasib sama juga disrasakan oleh pedagang di Jalak Cagak. Pemilik warung terpaksa menutup tokonya karena jalan tersebut ditutup dan dialihkan. Jalan tersebut terhubung ke arah Garut. "Dua hari yang lalu warung saya tidak buka, soalnya tidak ada yang beli," ujar pemilik warung, Budi, Ahad (28/8).

Beruntung kemarin jalan tersebut dibuka oleh polisi lalu lintas sehingga ia dapat membuka kembali warungnya. Tadinya ia sempat mendengar kabar akan ada yang berdemo terkait jalur searah yang diberlakukan saat ini.

Namun ia tidak jadi ikut berdemo karena sudah bisa membuka warung lagi. Dan polisi pun sudah berjanji akan membuka jalan tersebut pada H+10 lebaran. Yang kasihan, lanjutnya, yang sudah punya stok di warung. Kalau tidak buka tidak bisa berjualan.

Menanggapi hal ini, Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M Naser, mengatakan demo tersebut adalah hak para warga, namun dimohon untuk tertib. Pihaknya juga sudah memberikan beberapa alternatif seperti dengan mengizinkan pembangunan tenda di Lingkar Nagreg. "Kalau diberlakukan dua arah, kan tidak mungkin. Ini jalan nasional dan kita mengutamakan kepentingan bersama," ujarnya kepada wartawan dalam kunjungannya ke pos operator CCTV di turunan Nagreg.

Ia berharap warga bersabar karena pembangunan ini memang ada untung dan ruginya. Beberapa tenda bambu beratapkan plastik sudah mulai berdiri di sepanjang jalur Lingkar Nagreg. Pantauan Republika menunjukkan tenda-tenda tersebut sudah dibangun sejak H-6.

Icay, salah seorang yang mendirikan tenda, berencana akan menjual ubi dan makanan lainnya seperti yang dapat ditemukan di kawasan Pamucatan. Ia akan membuka warungnya selepas lebaran, atau ketika arus balik menghinggapi Lingkar Nagreg. Namun sejak Jumat (26/8) beberapa tenda sudah mulai beroperasi. Mereka menjual aneka minuman dan makanan.

Terpopuler