Warga Kesal Dilarang Main Meriam Karbit, Mobil Polisi Dirusak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Stevy Maradona

Ahad 28 Aug 2011 21:05 WIB

Anak-anak Kampung Kaong, Kecamatan Cipocok, Serang, Banten, bermain meriam bambu atau Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman Anak-anak Kampung Kaong, Kecamatan Cipocok, Serang, Banten, bermain meriam bambu atau "jeblugan", Ahad (7/8) malam. Permainan ini hanya ada saat Ramadhan dan sudah menghilang di sejumlah daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI—Ratusan warga merusak mobil patroli Polsek Cirenghas. Polresta Sukabumi di Kampung Cikaso, Desa Cibencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi (28/8) sore. Aksi tersebut dilakukan karena warga kesal terhadap larangan polisi untuk menyalakan ‘bedil lodong’ atau meriam karbit.

Padahal, menyalakan bedil lodong merupakan tradisi yang sudah lama berlangsung di sana menjelang datangnya hari raya Idul Fitri. Informasi yang diperoleh dari warga pelarangan menyalakan bedil lodong dilakukan polisi setelah mendapat laporan dari warga.

Pasalnya, warga merasa suara bedil lodong yang keras cukup mengganggu. Akhirnya, polisi mendatangi lokasi kejadian untuk melarang kegiatan tersebut.

Namun, langkah polisi itu menyinggung sebagian warga lainnya. ‘’Warga yang kesal menghadang mobil patroli dan melemparnya dengan batu,’’terang salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Hingga kini jajaran Polresta Sukabumi belum memberikan keterangan resmi terkait kericuhan yang terjadi antara warga dengan polisi.

Terpopuler