Masinis Gajayana Menyiratkan Keadaan Terancam

Rep: C08/ Red: Johar Arif

Sabtu 27 Aug 2011 23:49 WIB

KA Gajayana KA Gajayana

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI--Masinis Kereta Api Gajayana No 7101 sempat memberikan signal ke Pusat Kendali saat terjadi pembajakan. Masinis menyiratkan keadaan terancam.

"Sempat komunikasi, ada suara tapi kecil dari masinis," kata Kepala Humas PT KA Daops I Jakarta, Mateta Rizalulhaq, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/8). Dalam komunikasi, masinis menyiratkan dalam keadaan terancam. Menurut Mateta, ia memberi signal agar diberi selalu diberi lampu hijau.

Mateta mengatakan, setelah berangkat dari Cirebon sekitar pukul 06.21 WIB, KA Gajayana meminta prioritas untuk jalan terus menuju Stasiun Gambir. Namun, katanya, setelah mendapat kode ada ancaman dari masinis, Pusat Kendali (PK) mengarahkan kereta ke arah Stasiun Senen. "Ini mungkin ada koordinasi dengan petugas pengamanan," katanya.

Hingga akhirnya sekitar pukul 09.35, teknisi KA menarik rem darurat yang membuat KA Gajayana berhenti mendadak di stasiun Senen. Di sana, petugas gabungan melakukan penanganan dan mengamkan pelaku pembajakan.

Menurut Mateta, KA Gajayana dari Cirebon ini merupakan kereta tambahan untuk angkutan lebaran. Rangkaian KA Gajayanan terdiri dari tujuh kereta, satu kereta makan dan satu kereta pembangkit, serta lokomotif. Saat menuju arah Jakarta, ia katakan, tidak ada petugas keamanan berada di dalam kereta. "Karena kereta tidak ada penumpangnya," menurut dia.

Dengan adanya kejadian ini, Mateta mengatakan, pengamanan di stasiun atau pun kereta akan lebih ditingkatkan. Selama masa Lebaran ini, ia katakan, dua brimob diturunkan untuk mengamankan satu rangkaian kereta. Sementara di stasiun, kata dia, diturunkan keamanan dari internal maupun eksternal, seperti polisi, TNI, Polsus KA dan satpam. "Kalau bisa mencukupi, akan kita tambah," katanya.

Terpopuler