REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG - Para pemudik mengendarai kendaraannya melewati "jalan tikus" atau jalan tembus sempit yang bukan jalur mudik di Karawang, Sabtu, untuk menghindari kemacetan di jalur pantai utara Jawa.Warga setempat turut membantu menunjukkan arah jalan tembus kepada para pemudik bersepeda motor atau bermobil.
Walaupun kondisi jalannya belum beraspal dan berlubang cukup besar, pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil tetap melintasi jalan tersebut, untuk sampai ke jalur Pantura. "Daripada terjebak macet di jalan menuju jalur Pantura, akan membutuhkan waktu lama, karena informasinya macetnya cukup panjang. Lebih baik lewat jalan pintas (jalan tikus) saja," kata Radi, seorang pemudik tujuan Surabaya.
Sementara itu, seorang warga yang menunjukkan rute jalan tembus ke jalur Pantura kepada pemudik, Yayan, mengaku hanya berniat menolong pemudik agar tidak terlalu lama terjebak macet pada jalan raya menuju jalur Pantura.
Tetapi ternyata, kata dia, setelah disampaikan rute jalan tembus ke jalur Pantura tersebut, ada beberapa pemudik yang memberikan uang recehan antara Rp 1.000-2.000.
"Mungkin uang yang diberikan itu sebagai ucapan terima kasihnya. Jadi, ya saya terima saja," kata Yayan.
Nana, warga setempat lainnya yang menunjukkan rute jalan tembus ke jalur Pantura pada titik-titik jalan tembus yang bercabang, mengaku sengaja menyodorkan kardus kosong kepada setiap kendaraan pemudik yang melintas.
Setiap pemudik berkendaraan mobil pribadi yang melewati jalan tembus itu "menjatuhkan" uang recehan ke dalam kardus kosong yang disodorkan. "Saya tidak memaksa, hanya menyodorkan kenclengan," kata dia.