REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Petugas Terminal Tanjungpriok, Rabu melakukan pemeriksaan kelayakan angkutan mudik yang berangkat mulai H-7 Lebaran. Kepala Terminal (Kater) Tanjungpriok, Parulian Tambunan, bersama dua petugas Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Cilincing, Rabu melakukan pemeriksaan bus AKAP.
Terbukti, saat dilakukan pemeriksaan kondisi bus, tiga dari 68 bus ternyata tidak layak. "Kami bersama UPT PKB Cilincing, memeriksa mulai dari uji emisi, kondisi ban, rem, kopling, bodi bus jangan keropos, martil kaca di dalam bus, wipper dan kondisi lampu," katanya.
Tujuan dilakukan pemeriksaan kelayakan bus, kata dia, demi keamanan dan kenyamanan perjalanan penumpang dan meminimalkan resiko kecelakaan.
Dikatakan Parulian, dua bus yang dipulangkan karena saat dilakukan pemeriksaan fisik ketidaklayakan disebabkan kaca bagian depan (utama) bus yang retak. "Ini membahayakan jika sewaktu-waktu kaca tersebut pecah, keselamatan penumpang menjadi taruhannya," katanya.
Bus yang tidak layak yakni Luragung Tanjungpriok tujuan Kuningan, Primajasa tujuan Tanjungpriok Merak dan Mayaraya tujuan Tanjungpriok Cikarang. "Kami minta pihak perusahaan otobus agar mengganti bus tersebut dari pool mereka. Atau segera memperbaiki kaca utama yang retak tersebut agar diperbolehkan untuk mengangkut penumpang," tegasnya.
Dikatakan, pemeriksaan bus dilakukan, mulai H-7 hingga H-1, selama tujuh hari pemantauan.
Namun, kata dia, biasanya kebanyakan pelanggaran berkisar pada wiper yang rusak atau lampu depan yang mati. "Saya tidak akan ijinkan bus yang melanggar kelayakan untuk beroperasi dari terminal Tanjungpriok," katanya.
Menurut dia, bus yang tidak layak dilarang masuk terminal Tanjungpriok maupun beroperasi. "Selama dia belum memperbaiki kondisi bus tidak diperbolehkan beroperasi," katanya.
Bahkan, sebelum mengemudi bus, sopir pun dilakukan pemeriksaan kesehatan. "Kami juga melarang bus dikemudikan oleh sopir tembak yang nanti membahayakan penumpang," katanya.
Ia menambahkan selaku Kater Tanjungpriok untuk tahun 2011, bus yang disiapkan untuk mudik lebaran sebanyak 240 armada. Sebanyak 200 bus reguler melayani pemudik mulai wilayah Jawa Barat, hingga Madura. Namun 40 bus lainnya, adalah bus tambahan.
"Terminal Tanjungpriok adalah terminal bantuan. Jadi kebanyakan melayani penumpang jarak pendek seperti Bogor, Sukabumi, Merak, Bandung dan Kuningan.
Kalau pun ada jarak jauh ya paling Surabaya dan Madura," katanya.
Ia menambahkan selama 2010 terminal Tanjungpriok memberangkatkan sekitar 37 ribu penumpang, dihitung mulai H-7 hingga H+7.