REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA - PT KAI melakukan tes kesehatan kepada 200 masinis yang akan berdinas. Tes keshatan tersebut dilakukan di pos kesehatan Stasiun Jatinegara.
Menurut Rahadi Sulistjo, General Manager unit kesehatan PT KAI, tes tersebut meliputi tes kadar gula, tes kadar alkohol, dan tes tekanan darah. Tes ini merupakan tes tahapan kedua.
Tahapan pertama dilakukan sebulan yang lalu, ujarnya. Semua masinis yang diperiksa dalam tes kesehatan ini adalah masinis yang sudah layak. Tes ini untuk meyakinkan agar mereka siap mengemudi.
"Yang tidak layak akan ditarik," ujarnya. Semua masinis yang akan bertugas akan dicek kesehatannya, menurut Mateta, Humas PT KAI.
Tim kesehatan PT KAI sudah cukup untuk memantau kelayakan para masinis, ujarnya. Rabu (24/8), tim kesehatn berjumlah tiga orang dokter. Hasil dari tes ini akan langsung keluar.
Tes kadar alkohol dilakukan dengan menggunakan breath alkohol test. Caranya yaitu denga meniupkan nafas ke dalam alat tersebut. Dalam lima detik, hasil tesnya akan keluar.
"Toleransi kadar alkohol sebenarnya sampai 0,02. Tetapi untuk keamamnan mengemudi, sekarang kadarnya harus 0,0," ujar Yunita, dokter KAI.
Pemeriksaan gula darah dilakukan dengan menusuk ujung jari. Darah yang keluar ditempelkan pada stik. Stik tersebut dimasukan ke dalam alat pengukur. Setelah sepuluh detik, hasilnya akan keluar.
"Selain tes ini, semua masinis yang akan berangkat selalu di tes terlebih dahulu," ujar Rahadi. Hal ini telah berlangsung dari H-7 hingga H+11. "Semua masinis tidak boleh memakai obat perangsang," ujarnya.
Waktu dinas semua masinis hanya bertugas empat jam. Setelah empat jam mereka akan berganti masinis.
Misalnya ke Surabaya, masinis yang diperlukan adalah tiga orang. Oleh karena itu, mereka tidak memerlukan obat perangsang yang secara medis dilarang penggunaannya, terangnya.
General check up pun selalu dilakukan setahun sekali untuk semua pegawai. "Pemeriksaan sudah dilakukan sejak dulu," ujarnya. General check up meliputi cek ginjal, jantung, dan paru-paru.