REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Menjelang berlangsungnya musim mudik labaran, pengamanan terhadap perjalanan KA terus ditingkatkan. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah tempat-tempat dimana di lokasi tersebut sering terjadi kasus pelemparan batu terhadap rangkaian KA yang sedang melaju.
''Mulai hari ini, petugas Brimob yang diperbantukan untuk menjaga keamanan perjalanan KA, sudah diterjunkan ke lokasi-lokasi yang rawan pelemparan batu. Mereka akan berpratroli di lokasi itu secara periodik,'' kata Manajer Humas PT KAI Daop V Purwojerto, Surono, Senin (22/8).
Menurutnya, sebanyak 286 personil anggota Brigade Mobil (Brimob) dari berbagai sub detasemen, saat ini memang mulai diterjunkan di lokasi-lokasi rawan yang terkait dengan keselamatan perjalanan kereta api (KA). Para petugas tersebut, ditempatkan di 6 titik lokasi yang rawan pelemparan, di stasiun-stasiun dan lokasi lain yang membutuhkan pengamanan ekstra.
Untuk lokasi yang rawan aksi pelemparan batu, Surono menyebutkan, di wilayah Daop V yang berawal dari Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Prupuk di jalur utara dan Stasiun Banjarpatoman di jalur selatan, setidaknya terdapat 6 titik rawan pelemparan. Lokasi pelemparan tersebut, antara lain sepanjang jalur KA antara stasiun Prupuk-Linggapura dan Kreteg-Patuguran.
Sedangkan di jalur KA wilayah selatan, jalur yang selama ini sering terjadi aksi pelemparan batu antara lain antara Stasiun Kemranjen-Sumpiuh, Gandrungmangu-Kawunganten dan Kawunganten-Jeruklegi. Selain itu, masih ada satu lagi jalur yang rawan pelemparan. Yakni, antara Staisun Kebumen dan Wonosari. ''Semua lokasi-lokasi yang rawan aksi pelemparan batu tersebut, kini sudah dijaga personil Brimob,'' katanya.
Selain menjaga lokasi yang rawan pelemparan, personil Brimob yang diperbantukan melakukan pengamanan untuk menjamin keselamatan perjalanan KA, juga ikut melakukan patroli mendampingi petugas PT KAI saat melakukan inspeksi kondisi rel secara priodik. ''Jadi para anggota Brimob ini, tidak hanya berjaga di lokasi rawan. Tapi juga melakukan patroli di sepenjang rel, serta melakukan pengawalan di atas KA,'' tambahnya.
Bahkan disebutkan, pihaknya juga akan menerjunkan petugas esktra untuk melakukan penjagaan di sekitar terowongan KA dan perlintasan KA yang tidak ada pengamannya. ''Kami sudah menempatkan 96 personel yang bertugas menjaga pintu perlintasan KA yang belum ada pengamannya, 8 personil untuk menjaga terowongan, 21 prsonil untuk menjaga jembatan panjang, dan 23 personil untuk menjaga daerah rawan,'' katanya.