REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, menyiapkan tujuh titik jalur alternatif untuk arus mudik dan balik Lebaran.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Untung Sudarto, Kamis, mengatakan, ketujuh jalur alternatif tersebut untuk arah Lawang-Singosari dan Kepanjen-Malang.
"Jalur-jalur macet saat arus mudik dan balik Lebaran memang ada di kawasan tersebut, sehingga kami siapkan tujuh jalur alternatif untuk memperlancar arus lalu lintas," katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, untuk jalur alternatif di kawasan Lawang-Singosari ada empat titik, yakni Sumberwaras-Sumberwuni-Bedali sepanjang 3 km dengan jarak tempuh 15 menit. Jalur kedua adalah Patal-Pasar Lawang sepanjang 4 km dengan jarak tempuh 15 menit.
Selain itu adalah jalur Rogonoto-PJR sepanjang 2,5 km dengan jarak tempuh 10 menit serta Tumapel-Kertanegara sepanjang 1,5 km dengan jarak tempuh 5 menit.
Sedangkan untuk jalur Kepanjen-Malang ada tiga titik jalur alternatif, yakni Ngadilangkung-Jalibar-Talangagung sepanjang 5 km, jalur Bagong-Dilem-Sukun sepanjang 2,3 km serta Pakisaji-Kendalpayak-Ketapang-Kepanjen sepanjang 12 km.
Menyinggung angkutan Lebaran, Untung mengatakan, diperkirakan naik 10 persen dari tahun sebelumnya (2010). 2010, pada hari biasa mencapai 87.665 unit kendaraan menjadi 114.758 unit untuk angkutan Lebaran dan puncak mudik mencapai 124.896 unit dan pundak arus balik 148.193 unit kendaraan.
Untuk 2011, katanya, diperkirakan naik 10 persen. Pada hari biasa mencapai 92.457 unit kendaraan dan angkutan Lebaran menjadi 126.233 kendaraan. "Pada saat puncak mudik bisa mencapai 137.385 kendaraan dan arus balik diperkirakan mencapai 163.012 kendaraan," ujarnya.
Peningkatan jumlah angkutan lebaran tidak hanya terjadi pada roda empat, namun juga roda dua (sepeda motor) yang tahun lalu mencapai 556.880 kendaraan untuk arus mudik dan arus balik mencapai 669.297 kendaraan.