Puasa Syawal Miliki Keutamaan Jika Dirangkai dengan Puasa Ramadhan

Rep: C19/ Red: Johar Arif

Jumat 12 Aug 2011 05:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Umat Islam tentu merasa sedih setelah ditinggalkan bulan Ramadlan. Namun sesudahnya ada satu bulan yang keutamanya sedikit berada di bawah bulan Ramadhan, yakni bulan Syawal atau bulan peningkatan.

Salah satu indikator puasa seseorang muslim dapat diterima oleh Allah ialah melaksanakan kebaikan sesudah menjalankan puasa di bulan Ramadlan. Dimana salah satu amal shalih itu ialah puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal.

"Meski tidak harus berturut-turut tanggalnya --bisa melompat-- puasa di bulan Syawal merupakan puasa sunnah yang mempunyai banyak fadlilah (keutamaan)," ungkap Pakar Tasawuf Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang, Prof Dr HM Amin Syukur MA, kepada Republika.co.id, Kamis (11/8).

Menurut Amin, hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan 'Barangsiapa yang berpuasa Ramadan disertai iman dan mengharap ridla Allah SWT, kemudian mengiringi (mengikuti) nya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa setahun'.

"Hitungan matematisnya, bahwa pahala amal kebaikan itu dilipatganda,” katanya.

Terpopuler