REPUBLIKA.CO.ID - Dalam keadaan berpuasa, mulut kita berada pada kondisi yang tidak begitu enak sehingga menimbulkan bau mulut. Bagi sebagian orang yang berpuasa, bau mulut bukan masalah. Namun, bagi sebagian lainnya, bau mulut menimbulkan rasa tidak percaya diri kendati orang lain memakluminya.
Meti (27), misalnya, tidak menganggap bau mulut orang berpuasa sebagai suatu masalah. “Bau mulut pas lagi puasa itu kan wajar. Bau mulut pas lagi ga puasa bisa disiasati dengan makan permen mint, tapi kalo lagi puasa kan ga bisa,” ungkapnya kepada Republika.
Begitu pun dengan Ida (23), seorang guru les, yang mengaku tidak pernah menganggap bau mulut saat puasa sebagai sebuah masalah. Ida tetap percaya diri walaupun harus full berbicara di kelas dari pukul 1 siang sampai pukul 6 sore. “PD (percaya diri) aja lagi. Yang terpenting adalah yakin bahwa bau mulut tidak sampai mengganggu orang lain,” katanya. Menurutnya, menggosok gigi teratur cukup untuk menghindari bau mulut.
Namun, lain lagi dengan Linda, mahasiswa semester 3 berusia 19 tahun ini mengaku kurang PD dengan bau mulut ketika berpuasa. Walaupun sudah rajin menggosok gigi, bau mulut tetap saja ada. Awal bau mulut sering terasa sejak jam 11 siang.
Untuk mengatasinya, biasanya ia sering berkumur dan sering berwudhu walaupun menurutnya banyak berkumur ketika berpuasa itu tidak dianjurkan. “Kalau udah sore biasanya ngomongnya jadi dikit. Takut bau mulut, kan malu,” ungkap Linda.
Bukan cuma milik yang berpuasa
Menurut drg Fina Binawati, bau mulut sebenarnya bukan hanya milik orang yang berpuasa. Pada dasarnya, mulut kita memiliki potensi untuk bau, baik puasa maupuan tidak puasa. “Di dalam mulut kita, terdapat banyak sekali bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut,” ungkapnya dokter yang bertugas di RSU Gresik ini.
Bakteri-bakteri di dalam mulut tersebut termasuk dalam jenis bakteri anaerob (tumbuh tanpa adanya oksigen dan mati jika ada oksigen). Makhluk-mahluk kecil ini mengubah sisa-sisa makanan menjadi gas sulfur yang berbau tidak sedap.
Dalam keadaan tidak berpuasa, mulut kita terbiasa mengunyah. Ketika mengunyah, mulut mengeluarkan air liur (saliva). Air liur ini membawa oksigen yang membunuh bakteri anaerob penyebab bau mulut.
Ketika berpuasa, mulut kita diam dan otomatis air liur berkurang. Berkurangnya air liur menyebabkan bakteri anaerob berkembang dengan lebih cepat, sehingga ketika berpuasa mulut pun menjadi lebih bau.
Bagaimana pun, meski berpuasa, ada baiknya mengurangi bau mulut agar jangan sampai ibadah puasa kita justru membuat kita tidak PD dan membuat orang lain terganggu.
Berikut tips mengurangi bau mulut saat berpuasa dari drg Fina:
- Yang utama adalah menghindari makanan yang berbau menyengat yang bisa memacu bau mulut, dan tetap menjaga kebersihan mulut. Makanan yang berbau menyengat seperti durian, petai, ikan, dan bawang.
- Sering mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
- Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan menyikat permukaan lidah secara rutin. Hal ini penting untuk membersihkan sisa-sia makanan yang masih menempel di mulut.
- Jangan terlalu sering menggunakan obat kumur. Obat kumur hanya digunakan sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk membersihkan mulut secara lebih menyeluruh. Pada umumnya, obat kumur yang ada konsentrasi alkoholnya sekitar 5-25%. Sejauh ini, penelitian menyebutkan penggunaan obat kumur jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan kerongkongan. Untuk lebih aman, pilih obat kumur yang bebas alkohol.