Muslim Florida: Berpuasa di Antara Efek Gelombang Panas

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

Selasa 09 Aug 2011 20:15 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,FLORIDA—Warga Florida, Miami, AS tengah merasakan efek gelombang panas yang melanda kawasan itu. Kondisi itu ,tak urung menjadi tantangan Muslim Florida dalam menjalankan ibadah puasa.

“Ini hanya salah satu bagian dari tantangan berpuasa,” papar Omar Shahin, seorang Imam di Phoenix, seperti dikutip npr.org, Selasa (9/8). Omar mengungkap, ia merasakan bagaimana panasnya suhu 105 derajat Farenheit di Miami. Apalagi ia memiliki kebiasaan membersihkan kolam renang di belakang rumahnya. “Ada air di depan saya. Saya bisa saja minum tanpa ketahuan orang lain. Tapi saya takut dilihat Tuhan,” kata dia.

Menurut Sahin, tak sedikit dari jamaahnya yang mempertanyakan bagaimana kiat menghadapi udara panas saat berpuasa. Saat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Sahih teringat dengan pengalaman dirinya saat bekerja dengan kontraktor yang membangun rumahnya di Yordania. "Saat itu mungkin pukul 2 siang," kenangnya,

Saat itu, Sahih merasa begitu lelah, sulit bernafas. Seketika, ia menghubungi sang imam. “Silahkan anda berbuka,” jawab sang imam kepada Shahin. Mendengar jawaban sang imam, Shahih bergeming. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan puasa.

Jadi,  Shahin mengatakan kepada para jamaahnya untuk menyegerakan berbuka bila tidak kuat. Jawaban itu, ia berikan pula ketika jamaahnya mendera kedinginan, hamil atau sakit.

Bagi Abdul Khafid, dahulu bernama Eric Monroe, tantangannya lain lagi. Sewaktu menjadi pemain basket profesional, ia berkompetisi melawan mereka yang tidak berpuasa. Saat itu, ia menyadari makna jihad. "Itulah yang saya sebut jihad," katanya sembari, tertawa.

Saat godaan memuncak, Khafid berpaling kepada rekan setim, Hakeem Olajuwon, sang legenda NBA. Dari Hakeem, Khafid mendapatkan sejumlah pandangan. "Bagaimana jika anda tidak berada di NBA? Bagaimana jika impian anda tidak tercapai? Ingat, ini adalah bulan Ramadhan yang diberkati, di mana anda lebih dekat dengan Allah,  tidak lebih dekat dengan NBA " ucap Khafid menirukan pernyataan Hakeem,.

Khafid pun menyadari bahwa pekerjaannya jangan sampai menjauhkan dirinya dari Allah. “Saya hanya sedikit lelah, haus dan sedikit lapar Dan ini demi Allah. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, seperti kekuatan batin yang datang dari atas," ungkap dia.

Lain lagi kisah Muhammad Amer, seorang komedian. Ia seorang yang rajin aerobik. Selain itu, dalam aktivitasnya, ia terhitung banyak gerak. Sudah menjadi kebiasannya membawa air minum di sakunya. Namun, saat Ramadhan tiba, ia harus melawan kebiasaannya itu.

"Bila anda minum saat malam pertunjukan. Itu artinya anda lemah. Maksudku, saat anda harus melucu, lalu anda mengatakan yeah, aku akan pingsan setiap saat. Penonton pun tertawa,” kata dia.

Amer mengungkap, selama puasa ia menjadi lebih matang secara personal. Untuk itu, ia manfaatkan betul Ramadhan untuk memperkuat dirinya secara mental dan spiritual. "Aku tahu itu ujian, dan isangat penting bagi saya untuk melakukannya, terutama karena aku akan pergi ke neraka jika saya tidak menjalankannya. Keyakinan itu penting terutama jika anda percaya pada Islam,” kata dia.

Pengalaman berbeda dirasakan Johari Abdul Malik. Ia seorang penggila kopi. Pernah, dengan refleks spontan, ia tiba-tiba mendatangi kedai kopi dan memesan segelas kopi ekspreso. " Dan pelayan berkata kepada saya, di mana semua orang?. Dan saya mengatakan kepadanya, Oh, tidak ada yang bilang Ini Ramadhan.Jangan khawatir anda akan melihat mereka malam ini tepat pukul 8:24,” pungkas dia.

Terpopuler