Kisah Puasa Warga Indonesia di Luar Negeri

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi

Selasa 09 Aug 2011 18:30 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI - Seperti halnya saudara-saudara mereka di Indonesia, para ekpatriat tanah air yang berada di Abu Dhabi memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk mendekatkan diri dengan komunitas. Hal itu dirasakan betul oleh Ahmad Chaery dan rekan-rekannya sesama ekspatriat.

"Kami selalu memiliki harapan disetiap Ramadhan," kata Ahmad yang merupakan pengajar Alquran dari Jakarta seperti dikutip Thenational.ae, Selasa (9/8).

Tahun ini, hanya Chaery yang berpuasa. Istrinya, Novita Sundari, baru saja melahirkan bayi perempuan bernama Sakira Amira. Sebelumnya, pasangan itu juga dikaruniai seorang putra berusia 3 tahun bernama Muhammad Dhafa.

Chaery, yang mengajar 14 anak laki-laki dan perempuan berusia antara 5 dan 9 tahun, merupakan kepala komite Ramadhan Muslim Indonesia tahun ini. Dibawah kepemimpinan Chaery, komite itu menjadwalkan berbuka bersama di kedutaan setiap hari Kamis dan Jum’at. “Biasanya 150 warga Indonesia dan keluarga hadir mengikuti acara berbuka,” papar Chaery.

Rahmi Mabrury (23 tahun), seorang staf administrasi di Pusat Promosi Investasi Indonesia di Abu Dhabi, mengatakan bagi mereka yang bekerja di luar negeri itu biasanya mereka akan lebih dekat dengan komunitas satu bangsa. “Saya telah tinggal di sini selama 12 tahun terakhir. Mereka yang jauh dari tanah air dan keluarga begitu menghargai pertemuan," kata dia.

Rahmi sendiri berencana untuk pulang kampung di hari-hari terakhir ramadhan. Baginya, sudah menjadi tradisi berkumpul bersama keluarga saat hari raya tiba.

Selain mengagendakan acara berbuka, komite berencana merayakan hari kemerdekaan dan Nuzulul Quran. "Kami juga mengadakan kompetisi bacaan Alqur'an untuk anak-anak," kata Mabrury yang juga anggota komite Ramadhan.

Wahid Supriyadi, Duta Besar Indonesia di UAE, mengatakan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk introspeksi, doa dan puasa. “Selama bertahun-tahun, kedutaan telah membuka pintu bagi komunitas Muslim Indonesia untuk mengadakan pertemuan sehingga bulan suci lebih bermakna,” pungkas dia.

Terpopuler