Mualaf Sofea Susan Albert Kassim: Puasa Seorang Muslim Begitu Menantang

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif

Selasa 09 Aug 2011 13:35 WIB

Sofea Susan Albert Kassim (kiri) Foto: thestarmobile.com Sofea Susan Albert Kassim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Sofea Susan Albert Kassim begitu bahagia merasakan kenikmatan berbuka dan sahur usai memutuskan menjadi seorang Muslim. Sofea penganut Kristen Anglikan sebelum memeluk Islam November tahun lalu.

Bagi Sofea, berpuasa merupakan hal yang tidak asing. Dari keyakinan terdahulu, wartawan sebuah media di Malaysia ini sudah mengenal konsep berpuasa. Hanya saja, dalam tataran teknis sedikit berbeda.

"Saya telah berlatih berpuasa sebelum itu. Hanya saja, puasa seorang Muslim cukup menantang lantaran harus meninggalkan makan dan minum seharian,” kata dia seperti dikutip Thestar.com, Senin (8/8).

Kendati kesulitan, Sofea mengaku banyak dibantu teman-temannya. Karena itu, ia merasa lebih mudah melaluinya. Selain teman, Sofea begitu terbantu dengan kehadiran sang kekasih Razali Jaafar yang akan dinikahinya November mendatang.

Dia bertemu sang kekasih saat mereka tengah belajar di Universiti Teknologi Mara (UiTM) di Shah Alam, tahun 2003.  Kala itu, Sofea merupakan mahasiswa komunikasi massa sementara Razali mahasiswa arsitektur, perencanaan dan survei  

"Awalnya kami hanya berteman. Tetapi hubungan yang terjalin berkembang dari waktu ke waktu sehingga saya mempersiapkan diri secara mental untuk memeluk Islam jika kami akan menikah, "kata sofea.

Baginya, konsep puasa berarti menahan diri dari makanan dan air serta hawa nafsu. "Bulan Ramadhan juga mengajarkan kita untuk mengontrol kesabaran saat berbuka puasa. Saya pikir itu adalah cara yang baik untuk mendetoksifikasi tubuh Anda," katanya.

Dia menambahkan perbedaan antara puasa sebelum dia memeluk Islam dan sekarang adalah ia berpuasa dengan niat murni. "Aku mengamati bagaimana teman-teman saya yang Muslim berhasil melewati hari tanpa air dan makanan,” kata Sofea.

Kini, Sofea telah menerima segenap tantangan sebagai Muslim dengan sepenuh hati. Ia pelajari cara shalat dan membaca Alquran.  "Untuk saya, setiap agama mengajarkan pengikutnya untuk menjadi orang baik dan menahan diri dari menyakiti orang lain," katanya.

Dia menambahkan bahwa keluarganya telah mendukung dirinya memeluk Islam.  "Mereka telah menerima keputusan saya. Tapi ibu saya agak terkejut, saat melihat saya mengenakan  jilbab, "kata sofea sambil tertawa.

Untuk sofea, hari pertama Ramadhan akan dihabiskan di rumah keluarga tunangannya di Tangkak, Johor. "Saya senang dan gugup berbarengan, " katanya. Namun, Sofea begitu bahagia lantaran banyak pihak yang membimbing dan mendukungnya. "Saya melihat ke depan untuk menghadiri doa terawih dan bangun untuk sahur dengan mereka."

Tapi ada hal yang mengganjal Sofea, aktivitasnya menyulitkan ia untuk pulang lebih awal dan memasak makanan berbuka. "Kemungkinan besar, saya akan membeli makanan dari pasar-pasar Ramadhan dengan teman serumah saya," kata dia.

Terpopuler