REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dunia medis secara tegas mengakui bahwa berpuasa akan meningkatkan daya tahan tubuh. Maksudnya, setiap individu yang berpuasa akan terhindar dari segala penyakit. Namun,tidak menutup kemungkinan bahwa puasa dapat menyebabkan Muslim jatuh sakit.
Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Universitas Indonesia dr. Soedjatmiko, SpAk (Msi) berbicara soal daya tahan tubuh, seorang Muslim yang berpuasa harus memperhatikan asupan nutrisi seimbang. Menurut dia, ketika seorang Muslim mengabaikan tata laksana berpuasa, utamanya dari pola makan, maka ia akan rentan terhadap penyakit.
"Ya, kita tahulah, sebagian Muslim ketika berbuka dominan balas dendam, lambung yang tengah berisitirahat tiba-tiba dipaksa bekerja keras mengolan makanan yang masuk ke dalam tubuh, ini yang berbahaya," kata dia kepada republika.co.id, saat ditemui dalam acara Journalist Club Pfizer di Jakarta, Rabu (3/8).
Selain makan berlebihan, kurang olahraga dan istirahat tidak teratur maka menambah risiko seorang Muslim yang berpuasa jatuh sakit.
Solusinya, makan cukup dan teratur, istirahat cukup, selanjutnya hindari sumber penyakit. "Keseimbangan nutrisi lalu dilengkapi dengan prilaku hidup bersih, Insya Allah kita tidak akan jatuh sakit," kata dia.
Soedjatmiko mengatakan ibadah puasa mengajari seorang Muslim dari berbagai aspek. Pertama, mengajarkan Muslim menerapkan pola makan secara teratur, seimbang dan menyesuaikan kebutuhan riil tubuh.
Kedua, puasa mengajari seorang Muslim dalam aspek psikis, seperti misal ritualitas. Menurut dia, melalui aspek ritualitas itu, setiap Muslim diajarkan untuk pengendalian diri melalui perintah Allah SWT yang didukung dengan kesadaran pribadi.
"Semua pendidikan itu akan menuaikan hasil bila setiap Muslim menjalankan aturan dengan baik dan benar," kata dia.