Semarakkan Syiar Ramadhan , Komunitas Muslim AS Optimalkan Twitter

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

Selasa 02 Aug 2011 17:31 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Tren pemanfaatan jejaring sosial untuk aktivitas keagamaan telah digunakan sejak lama di AS. Namun, khusus umat Islam, pemanfaatan itu mungkin baru dioptimalkan Ramadhan tahun ini.

Hussein Rashid, seorang profesor Studi Islam di Virginia Theological Seminary, pada tahun 2009 lalu, melihat rabi Yahudi menggunakan Twitter untuk menyebarkan syiar Taurat saat merayakan Shavuot, Hari raya yang memperingati pemberian kita Taurat oleh Musa kepada bangsa Israel di Gunung Sinai.

"Saya melihat mereka menciptakan cara virtual untuk berdoa dan belajar bersama, dan saya pikir akan menyenangkan untuk mengundang beberapa teman untuk tweet Quran selama Ramadhan Menjelang tahun berikutnya kita memiliki ratusan posting di # Quran dan. Itu akan lebih lebih besar tahun ini, "katanya seperti dikutip thehuffingtonpost.com, Selasa (2/8).

Dikatakan Rashid, Al-quran menurut keyakinan Muslim merupakan wahyu Allah yang diturunkan selama 22 tahun. Melalui Twitter akan memudahkan kajian terhadap Alquran yang melibatkan Muslim dan non Muslim.

"Ketika ayat-ayat berbicara kepada anda, lalu Apa yang kita cari?. Cara kita berhubungan dengan kitab suci selalu berubah seiring dengan perubahan kehidupan kita. Kita dapat bertanya mengeksplorasi agama lain , "tambahnya.

Wahajat Ali, seorang dramawan dan pengacara di San Franscisco, melalui Tweet diharapkan banyak Muslim akan berbagi pengalaman soal keimanan. Apalagi, ada indikasi gerakan anti-Muslim saat peringatakan satu dekade tragedi 11 September 2001.

"Saya berharap banyak orang akan tweet dari surah 49 ayat 13 yang berbunyi kami menciptakan kalian dari berbagai suku dan bangsa sehingga anda saling mengenal satu sama lain," kata dia. Melalui pesan itu, kata Ali, diharapkan muncul saling pemahaman sehingga berlanjut pada perdamaian.

Rabi Rachel Barenblat, dari North Adams, Mass, sekaligus pemilig blog Rabi Velveteen, merupakan tokoh yang diundang Rashid. "Saya berharap, dapat tinggal di dunia dimana orang ingin memiliki percakapan acak tentang Taurat di warung kopi atau berdiri dalam antrean di ATM, tetapi di Internet Anda bisa dan itu menyenangkan luar biasa untuk melihat apa yang orang pilih," kata dia.

Keampuhan Twitter juga dirasakan Jana Riess. Ia memulai Twible, dengan mengirimkan potongan surat dalam Injil sehari sekali. Wal hasil, selama 4 tahun terakhir, Riess telah mempublikasikan 1.189 Tweet. "Saya begitu terhibur dengan antusiasme perkembangan Twible," kata dia.

Apa yang dicapai Twible, diharapkan Rashid juga menular pada Alquran.

Terpopuler