REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama (NU) sepakat bersama pemerintah bahwa hari pertama puasa atau 1 Ramadan 1432 H tahun ini jatuh pada 1 Agustus besok.
Ketua PP Muhammadiyah, Abdul Fatah Wibisono, mengimbau agar persamaan ini menjadi momentum bagi umat untuk meningkatkan kerukunan beragama. "Instensitas komunikasi dan silaturahim harus kita tingkatkan agar kerukunan dapat terbangun dan meningkatkan kualitas beribadah kita," kata Fatah, usai menghadiri Sidang Itsbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, Ahad (31/7) petang.
Fatah meminta sosialisasi untuk hidup rukun antar umat, terutama umat berbeda keyakinan harus ditingkatkan oleh tokoh agama dan masyarakat. Dengan meningkatkan toleransi beribadah antar umat beragama, Muhammadiyah berharap isu agama tidak lagi dijadikan komoditas konflik yang belakang sering digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Komandan Rukyat se-Indonesia PBNU, Mashruri, juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam dan Warga NU. "Mari kita manfaatkan 30 hari ini untuk menjalankan ibadah sebaik-baiknya dan menahan diri dari segala nafsu, angkara dan serakah," ujar Mashruri di tempat yang sama.
Mashruri mewanti-wanti umat agar tidak terlena pada tawaran godaan seperti hiburan televisi, bermalas-malasan dalam bekerja, berbuka puasa dengan makan berlebihan maupun pernak-pernik Ramadhan yang tidak berkaitan dengan esensi ibadah puasa.
"Kita harus mawas diri dan mampu menghadapi godaan dengan baik sehingga mencapai final dengan kualitas puasa yang baik," pesannya.