REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Puasa dalam definisi Islam adalah tindakan menahan makan, minum, dan sanggama dari waktu imsak dini hari hingga waktu magrib tiba dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Puasa fardu ain (puasa wajib) dilaksanakan selama bulan Ramadhan yang berdurasi antara 29 hingga 30 hari.
Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sekitar 20-30 persen. Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh pelakunya. Bahkan di negara maju, puasa dijadikan sebagai salah satu upaya terapi beberapa penyakit degeneratif.
Beberapa hasil penelitian ilmiah menunjukkan manfaat kesehatan puasa, antara lain dapat mengurangi resiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah).
Namun, perlu diperhatikan pula asupan makanan selama puasa, untuk mendukung tubuh tetap prima. Berikut ini beberapa tips soal makanan selama Ramadhan:
* Berbukalah dengan air dan sedikit makanan manis. Misalnya dengan jus buah-buahan tanpa gula yang tidak asam. semisal jambu biji atau apukat. Buah kurma sangat dianjurkan.
* Cukupkan karbohidrat dan protein. Juga sayuran. namun, porsinya jangan terlalu banyak sehingga kita akan kekenyangan.
* Kurangi makanan yang berlemak dan berminyak. Bila mengonsumsi daging, sebaiknya buang kulitnya atau bagian daging yang menyimpan minyak.
* Konsumsi buah-buahan dan sayuran diperbanyak.
* Kunyah makanan perlahan-lahan. Pastikan makanan yang masuk ke dalam perut kita memiliki tingkat perlumatan yang mencukupi, sehingga kerja usus tidak terlalu berat.
* Konsumsi banyak air setelah berbuka dan makan sahur.
* Berhnetilah makan sebelum kenyang.
* Asupan karbohidrat tambahan bisa dikonsumsi setelah shalat tarawih. Misalnya satu atau dua potong kue atau semangkuk kolak.
Selamat berpuasa!