REPUBLIKA.CO.ID, Diantara sekian banyak manfaat berpuasa, ternyata puasa bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka yang menjalani puasa. Hal tersebut telah diuji secara klinis oleh beberapa ilmuwan pakar kesehatan beberapa waktu lalu.
Bersama rekannya di Amerika, Dr Ahmad al-Qadhi, Dr Riyadh Al-Bibabi melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan selama puasa bulan Ramadhan. Mereka menjalani analisis darah sebelum, selama, dan setelah puasa berakhir.
Pemeriksaan meliputi analisis-analisis kimia darah, termasuk pengukuran tingkat protein lemak (lipoproteins), disamping pemeriksaan khusus untuk mengukur performa sistem kekebalan tubuh. Juga pengukuran jumlah sel-sel getah di dalam darah, persentase beragam jenis yang berbeda satu sama lain, dan tingkatan performa masing-masing. Ditambah lagi pengukuran jumlah zat antibodi di dalam darah.
Penelitian laboratorim ini menunjukkan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan bagi sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah membaik sepuluh kali lipat. Kendati jumlah keseluruhan sel-sel getah tidak berubah, namun persentase jenis sel getah yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit mengalami kenaikan yang pesat.
Kenaikan serupa dengan persentase yang terbatas juga terjadi pada salah satu golongan protein di dalam darah (IGE) yang merupakan salah satu himpunan protein yang membentuk zat-zat antibodi di dalam darah.
Perubahan aksidental pun terjadi pada protein lemak (lypoprotein) dalam bentuk bertambahnya jenis lypoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan apapun pada jenis lypoprotein yang berkepadatan tinggi (HDL). LDL merupakan model lypoprotein yang memiliki pengaruh stimulatif bagi respon- respon imunitas.
Jadi, jangan ragu untuk berpuasa. Baik itu puasa sunat maupun puasa wajib seperti pada Bulan Ramadhan. Orang yang berpuasa akan sehat dan mempunyai daya tahan tubuh yang baik.