Alhamdulillah, Produk Halal Laris Manis di Prancis

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan

Senin 06 Aug 2012 20:53 WIB

   Toko daging halal di Eropa Foto: AP Photo/Michel Euler Toko daging halal di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Ancaman sanksi menjual produk halal tampaknya tak berlaku. Permintaan produk halal di Prancis justru kian meningkat dan mencapai puncaknya saat Ramadan.

Di pinggiran Paris, supermarket Livry Gargan dipenuhi dengan produsen produk halal. Mereka berlomba menjual susu, rempah-rempah, daging dan lasagna halal. Konsumennya kebanyakan Muslim.

Fatima Assani, 39 tahun, seorang imigran Maroko, mengaku tidak lagi kesulitan untuk mencari bahan masakan untuk Ramadhan. Ia biasa menyajikan masakan khas tradisional Maroko.

“Saya tak lagi sulit menyajikan masakan favorit keluarga,” papar dia seperti dikutip voanews.com, Senin (6/8).

Pemilik Lembaga Riset berbasis di Paris, Abbas Bendali mengatakan Ramadhan merupakan puncak dari penjualan produk halal. Omzet khusus Ramadhan saja mencapai 430 juta dolar AS.  “Jadi, saya kira tak heran apabila produsen berebut untuk memenuhi permintaan konsumen selama Ramadhan,” ungkapmnya.

Merk daging halal, Isla Delice,  misalnya, terpaksa meluncurkan iklan televisi guna menarik konsumen Muslim untuk membeli produknya. Supermarket Cora bahkan secara khusus mempromosikan produk halal Ramadhan. Pebisnis, Mounira Ben Maamar tak lagi ragu untuk membeli makanan tradisional Prancis, Foie Gras, karena sudah ada versi halalnya.

“Satu dekade lalu, komunitas Muslim tak banyak pilihan. Kini, mereka mulai mendapatkan banyak pilihan, dan produsen begitu bersemangat mengembangkan merk mereka,” papar dia.

Direktur Supermarket Cora, Mathias Michanaud, mengatakan, pihaknya berusaha menampilkan wajah supermarket yang menghargai keberadaan konsumen Muslim.  Ia bersama timnya lalu mengembangkan strategi guna memudahkan dan memanjakan konsumen muslim untuk berbelanja.

Sementara itu, naiknya popularitas produk halal memicu kecurigaan di kalangan non-Muslim di Prancis. Awal tahun ini, politikus sayap kanan, menyerang praktik penyembelihan halal guna menghambat permintaan pasar akan daging halal. Namun, serangan itu tidak berpengaruh terhadap permintaan pasar.

“Tidak berpengaruh. Inilah yang terjadi,” kata Bendali.