Sambut Ramadhan, Masjid-masjid Di Arab Saudi Berbenah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani

Senin 16 Jul 2012 16:53 WIB

Masjid Umar bin Khathab di Daumatul Jandal, Al-Jouf, Arab Saudi. Foto: tripmondo.com Masjid Umar bin Khathab di Daumatul Jandal, Al-Jouf, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seluruh masjid di Arab Saudi bersiap diri menyambut para jamaah selama ramadhan. Departemen Urusan Islam, Wakaf, dan Bimbingan telah menyerukan kepada setiap pengurus masjid untuk memastikan pasokan listrik dan air serta kebersihan dan kerapian ruang shalat.

Merespon seruan itu, beberapa masjid sibuk mengganti karpet, dan mencucinya, sehingga tampak bersih selama ramadhan. Ubaidillah, imam masjid di Distrik Naseeriyah, Riyadh, mengatakan pihaknya telah bersiap menyambut membludaknya jamaah. "Kami berusaha membuat lingkungan lebih kondusif, sehingga jamaah dapat melaksanakan ibadah lebih khusyuk," papar dia seperti dikutip arabnews.com, Senin (16/7).

Ia mengatakan pengeras suara di luar masjid tidak akan digunakan selama tarawih sesuai dengan arahan departemen masjid. Tenda juga akan dibangun berdekatan dengan masjid guna memberikan tempat khusus bagi jamaah yang hendak membatalkan puasa di masjid. "Shalat Isya berlangsung sekitar dua jam setelah berbuka puasa, dan akan dilanjutkan dengan shalat Tarawih pada pukul 21.15. Shalat malam (Qiyamul Layl) sendiri dimulai pukul 01.00," paparnya.

Selain menyerukan kepada pihak pengelola masjid, Departemen urusan Islam juga menyerukan kepada perusahan pengadaan air dan listrik agar menjamin pasokan lancar selama sebulan. Pejabat perusahaan itu mengatakan karyawan telah diinstruksikan untuk bekerja mengawasi pasokan air dan lisrik di 1.300 masjid di Riyadh. "Kami pastikan, karyawan kami akan menjaga kelancaran pasokan air dan lisrik," kata dia.

Direktur Jenderal Departemen Masjid, Abdullah Hamid mengatakan imam telah diperintahakan untuk tidak mendelegasikan tugasnya memimpin shalat Tarawih kepada orang lain tanpa izin terlebih dahulu. "Kami harapkan, para imam berada di masjid hingga 10 hari terakhir. Kami meminta mereka untuk tidak melaksanakan umrah atau kunjungan apapun ke Makkah," paparnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap imam tidak diizinkan melaksanakan kegiatan di luar tugas mereka selama itu diizinkan pihak kementerian. "Instruksi telah diberikan kepada para imam. Dalam instruksi itu, mereka berkewajiban menjaga suasana kondusif di masjid," ucapnya.