Menikmati Kehangatan Jagung Bakar 'Dendam'

Red: Karta Raharja Ucu

Rabu 22 Aug 2012 23:27 WIB

Jagung bakar (llustrasi) Jagung bakar (llustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dendam, sifat yang seharusnya dibuang. Tapi 'dendam' yang satu ini patut Anda pelihara, yakni jagung bakar khas Danau 'Dendam tak Sudah' di Kota Bengkulu.

Yup, di libur lebaran tahun ini, kawasan objek wisata Danau 'Dendam tak Sudah' banyak dikunjungi wisatawan. Wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan alam sembari mencicipi kelezatan dan kehangatan jagung bakar yang banyak dijual di kawasan tersebut. Jika haus, Anda bisa memesan kelapa muda yang juga banyak dijajakan penjual di kawasan tersebut.

Pengunjung ke Danau 'Dendam tak Sudah' menikmati hamparan air dan sejumlah vegatasi yang masih alami. Namun, para pengunjung dilarang mandi di Danau 'Dendam tak Sudah'.

Selain menikmati panorama, ada pula pengunjung yang mengisi liburan di Danau 'Dendam tak Sudah' dengan memancing. Seorang warga setempat menjelaskan mendengar nama Danau 'Dendam tak Sudah' mungkin cukup seram. Namun, nama itu sebenarnya plesetan dari kata 'dam' atau bendungan. Alasan pemberian nama Danau 'Dendam Tak Sudah' karena dam tersebut tak selesai-selesai dibangun.

Berjubelnya pengunjung ke Danau 'Dendam tak Sudah', membuat omzet para penjual meroket. "Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sini membuat omzet penjualan saya meningkat dibanding hari biasa," kata Iskandar, salah seorang penjual jagung bakar di kawasan objek wisata Danau 'Dendam Tak Sudah', Rabu (22/8).

Iskandar mengatakan, pada hari biasa jagung bakar yang dijualnya terjual sebanyak 25 buah, sedangkan selama lebaran dan libur lebaran meningkat menjadi sekitar 80 buah per hari. Jagung bakar tersebut dijual seharga empat ribu sampai lima ribu rupiah per buahnya. Sementara kelapa muda dijualnya seharga sepuluh ribu rupiah per buah.

Pada hari biasa pembeli hanya sekitar 15 orang, sedangkan selama lebaran dan libur lebaran meingkat menjadi 50-60 orang per hari. Pembeli tersebut berasal dari berbagai daerah baik di dalam maupun luar Provinsi Bengkulu seperti Kepahiang, Curup, Lubuk Linggau dan Jakarta.

Untuk melayani pembeli, Iskandar mulai menggelar dagangannya pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pengunjung mulai ramai pada lebaran kedua dan puncaknya diperkirakan pada Ahad (26/8) mendatang. Ia memperkirakan pada puncak libur tersebut jagung bakar dan kelapa muda yang dijualnya masing-masing bisa terjual hingga 150 buah.