Beginilah Suasana Idul Fitri di LP Rajabasa

Red: Heri Ruslan

Senin 20 Aug 2012 04:06 WIB

Lembaga Pemasyarakatan - ilustrasi Lembaga Pemasyarakatan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --  Suasana haru mewarnai Idul Fitri 1433 Hijriah di Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa, Bandarlampung, sehingga para napi sampai meneteskan air mata ketika mengucapkan takbir.

Suasana di LP Kelas IA Rajabasa, Minggu, terlihat berbeda dibandingkan hari biasanya, terutama ketika takbir menggema dan Shalat Id berlangsung.

Para napi pun merasa terlahir kembali ketika mereka bermaaf-maafan bersama sesama napi di LP itu.

Beberapa napi itu menyatakan, jauh dari keluarga tidak membuat kesepian, mengingat teman sesama napi di LP ini bersama petugas sudah menjadi seperti keluarga yang senantiasa selalu menemani mereka menghabiskan sisa hukuman.

Andy Achmad Sampurnajaya, mantan Bupati Lampung Tengah, napi korupsi APBD Lampung Tengah senilai Rp22,5 miliar yang mendapatkan hukuman dari Mahkamah Agung (MA) berupa pidana penjara 12 tahun, mengungkapkan dirinya mendapatkan hal yang berbeda ketika berada di dalam penjara tersebut.

"Banyak teman dan selalu belajar ikhlas dalam menjalani hidup, karena semua dilalui dengan penuh kesenangan," kata artis asal Lampung itu pula.

Dia mengatakan, hidup di penjara tidak seperti kata orang yang sifatnya menyeramkan, mengingat di LP itu merupakan tempat membina warga yang di luar melakukan kesalahan kepada negara.

Andy Achmad yang dihukum pidana 12 tahun dan diwajibkan membayar uang pengganti Rp20 miliar menyatakan, napi yang sudah keluar LP tentu statusnya sudah berubah kembali menjadi warga negara Indonesia yang taat hukum, mengingat mereka diharapkan telah belajar dari kesalahan.

"Masyarakat pun harus menerima mereka dengan semestinya, jangan pandang diri mereka sebagai napi," kata dia pula.

Pembinaan bukan hanya dilakukan di dalam penjara, di luar pun masyarakat wajib mengawal mantan napi tersebut agar tidak kembali menempuh jalan yang tidak baik," ujar dia.