Shalat Ied di Riau Terancam Kepungan Asap

Red: Hafidz Muftisany

Sabtu 18 Aug 2012 23:50 WIB

Shalat Idul Fitri (ilustrasi) Foto: Antara Shalat Idul Fitri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Kota Pekanbaru, Riau, berpotensi dikepung kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan pada Perayaan Idul Fitri 1433 H pada Ahad (19/8).

"Kabut asap masih berpotensi melanda sebagian besar Kota Pekanbaru pada perayaan Shalat Idul Fitri besok," kata Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami di Pekanbaru, Sabtu (18/8) sore.

Menurutnya, hujan yang mengguyur kota itu sejak dua hari terakhir belum mampu meminimalisasi kemunculan titik panas secara optimal, sehingga kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa itu masih berpotensi mengepung.

Dilihat dari hasil pendeteksian satelit NOAA, demikian Sanya, memang kemunculan titik panas di Riau berkurang dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Kendati demikian, kata dia, hal tersebut masih belum mampu untuk menghalangi kemunculan kabut asap pada tepat hari perayaan Shalat Idul Fitri 1433 H.

"Terpantau saat ini, titik panas masih ada di sejumlah wilayah Riau, seperti di Kabupaten Rokan Hilir, Kampar dan lainnya," katanya.

Jika terjadi hujan malam ini, kata. Sanya, maka akan terjadi pemadaman beberapa titik panas yang pada akhirnya justru menimbulkan kepungan kabut asap di perayaan Lebaran umat muslim.

"Namun kemungkinan, kabut asap pada Lebaran besok tidak separah sebelumnya," kata dia. Jarak pandang kemungkinan menurut dia, masih berada di atas 2.000 meter, khususnya pada pagi hingga siang hari.

"Kondisi demikian masih bisa ditembus oleh jenis pesawat apapun, sehingga aktivitas di bandara akan masih cenderung normal," katanya.

Hanya saja, kata dia, BMKG mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi kerawanan kabut asap tersebut terhadap fisik atau kesehatan.