REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Jalan Malioboro Yogyakarta pada H+1 Lebaran 2011, Kamis, tampak dipadati kendaraan bermotor, sehingga arus lalu lintas di kawasan objek wisata itu padat merayap. Kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor itu sebagian besar berpelat nomor polisi luar Kota Yogyakarta, seperti Jakarta (B), Bandung (D), Semarang (H), Solo (AD), Surabaya (L), dan Malang (N).
Menurut perwira pos pengamanan terpadu kawasan Malioboro Ipda Sarjiyo, kendaraan bermotor yang melintas cukup banyak sehingga memadati jalan satu arah tersebut. Kondisi itu menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat. Namun demikian, hingga kini belum ada laporan kejadian kecelakaan atau tindak kriminal di kawasan Malioboro. Kondisi saat ini masih aman.
Ia mengatakan, di pos pengamanan itu disiagakan 12 petugas dan puluhan petugas lainnya di beberapa titik di sepanjang Malioboro terus berjaga dan mengamankan kawasan tersebut. Di setiap simpang empat dan di titik-titik penyebrangan beberapa petugas juga disiapkan untuk membantu menyeberangkan pejalan. Di titik-titik itu sering terjadi antrean panjang kendaraan, tetapi tidak menimbulkan masalah.
"Salah satu titik yang rawan tindakan kriminal adalah kawasan sekitar Mal Malioboro. Untuk itu, belasan petugas kepolisian disiagakan, baik di dalam maupun di luar mal," katanya. Sementara itu, Marketing and Promotion Malioboro Mall, Mariana Andriani mengatakan, pusat perbelanjaan tersebut selama libur Lebaran mengalami kenaikan pengunjung sebesar 15-25 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Menurut dia, pengunjung pada hari biasa hanya sekitar 20.000 orang per hari, kini naik menjadi 23.000-25.000 pengunjung per hari. "Kepadatan pengunjung Mal Malioboro itu diperkirakan masih akan terjadi hingga H+5 dan H+6 Lebaran. Pada puncak keramaian, pengunjung bisa mencapai 30.000-35.000 pengunjung per hari," katanya.