REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Puluhan pengikut Tarekat Saman yang berada di daerah Gurun Laweh, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat sudah merayakan Idul Fitri 1433 Hijriyah, Kamis (16/8). Mereka pun sudah melaksanakan Shalat Ied.
Imam Karim Surau Masjid Safar di Padang, mengatakan tarekat yang melaksanakan ibadah Shalat Ied hari ini, telah ada sejak ratusan tahun lalu. Tarekan Saman, kata Imam Karim, termasuk dalam empat tarekat yang ada di Sumbar.
"Kita telah melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri hari ini, setelah melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh, atau 30 hari. Dan dari perhitungan lebaran jatuh pada hari ini," papar cucu dari Angku Imam Karim yang membawa tarekat Saman tersebut ke daerah itu, dari daerah asalnya di Kabupaten Pariaman, Sumbar itu.
Ia menjelaskan, bisanya setiap tahun beda puasa dan lebaran antara tarekat Saman dengan pemerintah adalah tiga hari.
Imam Karim menjelaskan selama ini tidak pernah berlebaran sama dengan perhitungan pemerintah. Pasalnya, tarekat tersebut mengacu pada penghitungan sesuai ajaran yang telah ada sejak ratusan tahun dan turun temurun.
Sekitar pukul 08.00 WIB, pengikut Tarekat Saman melaksanakan Shalat Ied di Surau Masjid Carobong, Gurun Laweh, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah. Selain melaksanakan Shalat Ied, ibu-ibu pengikut Tarekat Saman juga terlihat membawa rantang, untuk makan bersama, menyambut datangnya hari raya.
Dalam menentukan Idul Fitri, Tarekat Saman mengacu pada perhitungan hisab dan juga kepercayaan secara turun temurun. Mereka tidak melihat penampakan hilal atau bulan.
Selain di Gurun Laweh, kata Safar, jamaah Tarekat Saman juga ada di daerah Kabupaten Pariaman. Karena ajaran tersebut berasal dari daerah Ulakan, Kabupaten Pariaman. Sejumlah tarekat di Sumbat seperti Tarekat Naqsabandiyah, dan Tarekat Satariyah juga memperkirakan lebaran lebih dulu dari pemerintah.