Idul Fitri 1433 H, NU-Muhammadiyah Kemungkinan Bersamaan

Red: Hazliansyah

Selasa 14 Aug 2012 08:00 WIB

Salah satu pawai takbiran untuk merayakan malam Idul Fitri (ilustrasi). Foto: Antara/Budi Afandi Salah satu pawai takbiran untuk merayakan malam Idul Fitri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jika awal Ramadhan 1433 Hijriah terjadi perbedaan antara Muhammadiyah, Nahdatul Ulama maunpun ormas lainnya, maka untuk hari raya Idul Fitri kemungkinan akan serentak di seluruh Indonesia pada Ahad (19/8).

Namun, kepastian tersebut akan diputuskan pada sidang isbat untuk memproses hilal pada 18 Agustus mendatang, kata Kasubag Humas Kanwil Kementerian Agama Sumsel Saefudin di Palembang, Senin. Saefudin mengatakan informasi tersebut masih berupa wacana dan baru akan diputuskan dalam sidang nanti.

Sementara untuk rukyatul hilal di Provinsi Sumsel, pihaknya akan melaksanakan di menara Hotel Aryaduta Palembang pada Sabtu (18/8) pukul 17.00 WIB, atau menjelang akhir 29 Ramadhan 1433 Hijriyah.

Menurut dia, berakhirnya bulan Ramadhan, diketahui ketika posisi bulan pada saat matahari terbenam berada pada ketinggian minimal 4 derajat. Bila posisi bulan saat terbenamnya matahari sudah 4 derajat, sudah dipastikan 1 Syawal sudah tiba, kata dia.

Sebelumnya PP Muhammadiyah dalam keterangan menyatakan, Ormas tersebut menyatakan Idul Fitri 1433 Hijriyah pada 19 Agustus.