Omset Rental Mobil Melejit Jelang Lebaran

Rep: MG04/ Red: Karta Raharja Ucu

Kamis 09 Aug 2012 16:31 WIB

Rental Mobil Rental Mobil

REPUBLIKA.CO.ID, CINERE -- Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, ternyata membawa berkah bagi para pemilik rental mobil. Omset rental mobil melonjak 50 persen menjelang lebaran.

Kenaikan itu diakui Miharja G.P, salah satu pemilik rental mobil 'Mandiri' di Cinere, Depok, Jawa Barat. Ia mengakui, melonjaknya permintaan akan peminjaman mobil, membut omsetnya membengkak. "Hari biasanya ramai, puasa kendor tapi ramai lagi pas lebaran," ungkap Miharja yang mengaku pelanggannya rata-rata berasal dari wilayah Cinere dan sekitarnya.

Tingginya angka permintaan penyewaan mobil tersebut, membuat Miharja menaikan harga sewa. Biasanya ia membandrol Rp 300 ribu per 24 jam. Kenaikan tersebut dimaksudkan guna mengisi kekosongan pemasukan pada bulan puasa.

"Ya ini kan bonus buat kita sebagai perental, sebagai penutup bulan puasa yang sepi," tambah pria 40 tahun ini saat berbincang dengan ROL di rumahnya sekaligus kantor di Jalan Lengkuas, Ismaya Nomor 10 Cinere, Depok.

Soal pembayaran, Miharja mengenakan DP minimal sebesar 10 persen dan pembayaran lunas saat pengambilan mobil. "Setiap lebaran satu mobil biasanya dapat meraup untung minimal enam juta rupiah. Bahkan satu mobilnya dapat meraup untung hingga sembilan juta rupiah di luar pendapatan kotor," tambah pemilik 13 mobil ini.

Ia menawarkan paket penyewaan mobil tujuh hari dan 10 hari. Paket sewa tujuh hari dihargai Rp 3,5 juta, sedangkan paket 10 hari dihargai Rp 4,5 juta. "Tahun ini banyak permintaan mobil rental untuk mudik," sebut dia.

Miharja menambahkan, puncak permintaan mobil biasanya sepekan menjelang lebaran. "Biasanya sisa satu sampai dua mobil. Tapi kalau lebaran habis sama sekali," sebut dia.

Ia juga menargetkan H-2 mobil-mobilnya sudah harus keluar kandang semua. Banyaknya permintaan penyewaan mobil, Miharja mengantisipasi kecolongan mobil dengan mewajibkan pelanggannya untuk menyerahkan fotocopi KTP, Kartu Keluarga, serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Cara itu, menurut Miharja cukup efektif meniminalisir kehilangan mobil. Tak hanya itu, ayah tiga anak itu juga melakukan survei ke rumah pelanggan yang ingin menyewa mobil. "Dilakukan survei biar kita gak kecolongan lagi. Hati orang kan siapa yang tahu," imbuh Miharja yang mengaku telah kehilangan empat mobil selama empat tahun menjalankan bisnisnya.