Masyarakat Lebih Suka Berzakat Saat Ramadhan

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Djibril Muhammad

Jumat 03 Aug 2012 15:16 WIB

Zakat fitrah (ilustrasi). Foto: blogspot.com Zakat fitrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Sebagian besar masyarakat memilih mengeluarkan zakat tahunan mereka saat bulan Ramadhan. Pengumpulan zakat saat Ramadhan dapat mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan lain. Hal tersebut disampaikan Kepala Operasional Rumah Zakat cabang Semarang, Warnitis.

Menurutnya, mayoritas donatur memilih mengeluarkan zakat saat Bulan Ramadhan. Penghitungan waktu pengeluaran zakat sebagian besar muzaki memilih dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya.

"Zakat mal tahunan, zakat simpanan, biasanya dibayarkan pas Ramadhan. Kami tidak menetapkan waktu pembayaran zakat, para donatur memilih sendiri kapan mereka mengeluarkan zakat. Dan sebagian besar mereka memilih setiap Ramadhan," tuturnya kepada Republika, Jumat (3/8).

Kegemaran mengeluarkan zakat saat Ramadhan tersebut membuat peningkatan drastis pengumpulan zakat saat Ramadhan. Disebutkan oleh

Warnitis, kenaikan pengumpulan zakat saat bulan suci mencapai dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari bulan biasa. "Naik bisa seratus persen. Dua sampai tiga kali lipat," ujarnya.

Waktu Ramadhan yang dipilih mereka pun, menurut Warnitis, saat sepuluh hari terakhir menjelang lebaran. Sehingga pihak Rumah Zakat, kata Warnitis, harus buka sampai malam setiap harinya dan buka saat malam lebaran untuk melayani para pemberi zakat.

"Pertengahan Ramadhan sudah kelihatan, mulai banyak saat mendekati Idul fFitri. Makanya kami buka sampai malam. Selama Ramadhan layanan Rumah Zakat diperpanjang dari pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB hingga malam lebaran," ujarnya.

Tak hanya di Kota Semarang, menurut Kepala Penggalangan Dana Rumah Zakat Pusat, Asep Nurdin, secara nasional pengumpulan zakat saat Ramadhan selalu meningkat. Bahkan pihaknya memberikan target Ramadhan tahun ini dapat mengumpulkan zakat sebesar Rp 101 miliar. Pada Ramadhan sebelumnya di tahun 2011, Rumah Zakat mengumpulkan Rp 32 miliar.